11Penerangan jalan solar cell kini menjadi salah satu solusi paling dibutuhkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga desa di seluruh Indonesia. Dengan meningkatnya kebutuhan energi, pembangunan infrastruktur, serta tuntutan penghematan anggaran, teknologi ini menjadi pilihan yang lebih efisien dibanding lampu jalan konvensional berbasis PLN. Selain itu, penerangan menggunakan solar panel memberikan keunggulan besar untuk wilayah terpencil, kawasan industri, sekolah rakyat, hingga proyek BUMN karena tidak memerlukan jaringan listrik PLN. Artikel ini akan membahas permasalahan utama PJU konvensional, keuntungan beralih ke energi terbarukan, serta gambaran harga pemasangan berdasarkan data aktual yang tersedia.

Menurut Ir. Dimas Prayogo, M.T., pakar energi terbarukan dan anggota HAKI Energi, “Jika dihitung dengan depresiasi komponen dan kenaikan tarif listrik, penerangan jalan berbasis solar cell memberi ROI terbaik untuk proyek infrastruktur pemerintah. Sistem ini dapat mengurangi biaya operasional hingga 80% dan membuat desa mandiri energi selama bertahun-tahun.”


Table of Contents

Apa Masalah Utama Penerangan Jalan di Indonesia dan Bagaimana Solar Cell Bisa Menjadi Solusinya?

Sebagian besar daerah di Indonesia masih mengandalkan PJU PLN konvensional untuk penerangan jalan. Namun, banyak kendala yang membuat biaya operasional membengkak, perawatan sulit, dan lampu sering padam. Faktor-faktor berikut menjadi masalah utama:

1. Apa masalah yang sering terjadi pada PJU berbasis PLN?

Beberapa kendala paling umum yang dihadapi pemerintah daerah dan kontraktor proyek antara lain:

  • Biaya listrik tinggi setiap bulan yang harus dibayar pemerintah.

  • Perawatan rumit, mulai dari pengecekan jaringan, MCB, kabel hingga panel kontrol.

  • Kabel dicuri, menjadi kasus paling sering terutama di daerah pedesaan atau pinggir kota.

  • Daerah terpencil sulit dijangkau PLN, sehingga banyak wilayah tidak memiliki penerangan yang layak.

Kondisi ini membuat banyak instansi pemerintah, BUMN, dan kontraktor beralih ke penerangan jalan solar cell karena lebih stabil dan bebas biaya listrik bulanan.

2. Mengapa penerangan jalan solar cell lebih efisien untuk pemerintahan?

Teknologi ini menawarkan solusi langsung terhadap masalah di atas. Beberapa keunggulan utama:

  • Energi gratis dari matahari, tanpa biaya bulanan.

  • Tidak tergantung jaringan PLN, sehingga cocok untuk desa terpencil.

  • Operasional 10 tahun, terutama bila menggunakan baterai lithium LiFePO4 berkualitas.

  • Mendukung program pemerintah seperti smart city, energy transition, dan desa terang.

Dengan sistem tenaga surya, pemerintah dapat mengurangi anggaran listrik sekaligus meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat di malam hari.

3. Apa teknologi utama dalam PJU tenaga surya modern?

Penerangan jalan solar cell masa kini jauh lebih canggih berkat perkembangan teknologi komponen:

  • Panel Wp berkapasitas tinggi untuk penyerapan energi maksimal.

  • Baterai LiFePO4, yang aman, tahan panas, dan memiliki umur pakai panjang.

  • Pengendali smart system, yang mengatur nyala otomatis, manajemen baterai, dan durasi lampu.

READ  Mengapa Tiang PJU Oktagonal Semarang Menjadi Pilihan Utama Proyek Pemerintah & Industri?

Teknologi ini menjadikan PJU tenaga surya semakin efisien, minim perawatan, dan anti-pencurian karena tidak memakai kabel panjang yang tertanam.

Ingin studi gratis untuk desa/kota Anda? Hubungi kami di website.Hubungi kami


Berapa Harga Penerangan Jalan Solar Cell dan Apa Saja Komponen yang Menentukannya?

Salah satu pertanyaan paling umum dari pihak dinas, pemerintah desa, PLN lokal, hingga kontraktor LKPP adalah soal harga dan komponen apa saja yang mempengaruhinya. Berikut penjelasan yang bisa menjadi acuan proyek.

1. Berapa harga PJU solar cell per titik?

Harga sangat bergantung pada kapasitas dan spesifikasi. Berdasarkan data resmi DBSN, kisaran harga untuk PJU tenaga surya tahun 2025 adalah:

  • Rp 15 juta – Rp 44 juta per titik

Rentang ini berlaku untuk varian All-in-One, Two-in-One, dan 3-in-1, lengkap dengan panel, baterai lithium, lampu LED, dan tiang PJU.

2. Komponen apa saja yang memengaruhi harga?

Ada beberapa faktor utama yang menentukan nilai investasi PJU solar cell:

  • Panel surya (150–300 Wp)

  • Baterai lithium LiFePO4 (40–100 Ah)

  • Lampu LED PJU (60–150 Watt)

  • Tiang oktagonal/hexagonal tinggi 7–10 meter

  • Material galvanis anti-karat, penting untuk daerah pantai

  • Fitur smart system & sensor IoT

Semakin tinggi kapasitas komponen, semakin besar pula biaya investasinya.

3. Bagaimana cara menghitung kebutuhan watt untuk desa/kantor/industri?

Beberapa acuan umum:

  • Jalan desa → 60–80W

  • Jalan kota / taman kota → 100–120W

  • Kawasan industri / BUMN → 128–150W

  • Area parkir atau fasilitas publik → 85–110W

Perhitungan umumnya mempertimbangkan:

  • tingkat kecerahan (lumen)

  • lebar jalan

  • jarak antar tiang

  • durasi nyala 10–12 jam

Dengan analisis ini, pemerintah desa atau dinas PUPR dapat menentukan jenis PJU yang tepat tanpa pemborosan anggaran.

4. Apa simulasi biaya pemasangan PJU per desa (40 titik)?

Mengacu pada data lengkap proyek DBSN:

  • Tipe lampu: Two-in-One 60W

  • Harga per unit: Rp 22.000.000

  • Jumlah titik: 40 unit

Total biaya proyek:

40 unit × 22.000.000 = Rp 880.000.000

Harga tersebut sudah termasuk:

  • panel surya

  • lampu LED

  • baterai lithium

  • tiang PJU galvanis

  • instalasi dasar

  • pengiriman

  • garansi resmi 2 tahun

Ini menjadikan penerangan jalan solar cell sangat kompetitif dibandingkan PJU PLN dengan biaya listrik bulanan.Hubungi kami


Dengan teknologi yang semakin canggih, biaya yang semakin terjangkau, dan kebutuhan penerangan di Indonesia yang terus meningkat, penerangan jalan solar cell menjadi solusi paling realistis untuk proyek pemerintah, industri, BUMN, dan desa terpencil. Teknologi panel Wp, baterai LiFePO4, tiang oktagonal SNI, serta sistem smart controller menjadikan sistem ini stabil hingga 10 tahun operasional. Pemerintah kini dapat menghadirkan infrastruktur penerangan yang aman, efisien, dan bebas biaya listrik. Dan inilah alasan mengapa banyak instansi memilih DBSN sebagai vendor resmi PJU tenaga surya di Indonesia untuk proyek masa kini dan masa depan, memastikan Indonesia semakin terang dengan penerangan jalan solar cell.

Penerangan jalan solar cell terus menjadi pilihan penting bagi pemerintah, desa, kawasan industri, hingga proyek BUMN yang membutuhkan pencahayaan efisien dan hemat energi. Pada bagian lanjutan ini, kita akan membahas spesifikasi ideal untuk berbagai kebutuhan lapangan serta keunggulan nyata sistem solar cell dibanding PJU PLN konvensional. Dengan semakin meningkatnya tuntutan infrastruktur, pemilihan spesifikasi yang tepat sangat menentukan performa dan umur operasional PJU tenaga surya di lapangan.


Bagaimana Spesifikasi Ideal Penerangan Jalan Solar Cell untuk Desa, Kota, dan Industri?

Perencanaan penerangan jalan tidak bisa dilakukan sembarangan. Setiap wilayah memiliki kebutuhan yang berbeda, baik dari sisi tingkat penerangan, durasi nyala, hingga keamanan lingkungan. Karena itu, pemilihan watt, panel surya, baterai, hingga tipe sistem harus disesuaikan dengan kondisi lokasi.

1. Berapa watt ideal untuk jalan desa?

Untuk jalan desa, kebutuhan watt tidak harus terlalu tinggi. Kuncinya adalah menyesuaikan antara intensitas cahaya dan jarak antar tiang. Beberapa acuan umum:

  • Desa kecil atau akses pedalaman: 60–80W

  • Jalan lingkungan / permukiman: 80–100W

  • Akses desa yang lebih lebar atau dekat fasilitas umum: 100W

Watt yang tepat akan memastikan distribusi cahaya merata tanpa pemborosan energi. Banyak pemerintah desa kini mulai mengadopsi PJU tenaga surya Two-in-One 60–80W karena lebih efisien dan cukup terang untuk jalan lokal.

Dalam pengalaman saya mendampingi proyek desa terpencil di Jawa Timur, watt 60W dengan panel 200 Wp dan baterai LiFePO4 60Ah sudah sangat memadai untuk penerangan desa. Dengan jarak antar tiang 25–30 meter, cahaya menyebar merata dan warga merasa jauh lebih aman saat malam hari. Kombinasi ini juga terbukti irit biaya karena panel dan baterai dapat bekerja stabil tanpa perlu kapasitas berlebihan.

2. Apa spesifikasi panel terbaik?

Panel merupakan jantung dari penerangan jalan solar cell karena menentukan seberapa banyak energi dapat disimpan setiap hari. Panel terbaik untuk PJU modern memiliki karakteristik:

  • Kapasitas 150–300 Wp, disesuaikan dengan watt lampu.

  • Kualitas monocrystalline, lebih efisien menyerap cahaya.

  • Efisiensi minimal 18–21%, penting untuk daerah berawan.

  • Anti-PID (Potential Induced Degradation) agar tahan cuaca ekstrem.

Untuk proyek kota atau industri, panel 250–300 Wp menjadi rekomendasi terbaik karena mampu menjaga suplai energi saat musim hujan.

3. Mengapa baterai LiFePO4 lebih aman?

Dalam sistem solar cell, baterai adalah komponen paling vital karena menyimpan energi untuk digunakan malam hari. Baterai LiFePO4 memiliki beberapa keunggulan besar:

  • Umur pakai 6.000–8.000 siklus, jauh lebih panjang dari SLA/gel.

  • Tidak mudah panas, cocok untuk iklim tropis Indonesia.

  • Lebih aman dari risiko kebakaran, karena struktur kimianya stabil.

  • Effisiensi charge-discharge tinggi, membuat lampu menyala lebih lama.

READ  Apa Itu Lampu PJU Surya Surabaya & Mengapa Banyak Proyek Pemerintah Beralih ke Solar Cell?

Saat mendampingi proyek penerangan jalan di area pelabuhan dan kawasan industri, saya melihat bahwa pemilihan baterai LiFePO4 sangat memengaruhi keandalan. Di daerah dekat pantai yang lembap, sistem dengan baterai biasa cepat rusak, sedangkan LiFePO4 tetap stabil meski bekerja 12 jam per malam selama bertahun-tahun.

4. Kapan harus memilih All-in-One, Two-in-One, 3-in-1?

Setiap tipe memiliki kelebihan dan penggunaan ideal:

All-in-One

  • Semua komponen menyatu di kepala lampu.

  • Ideal untuk: sekolah, jalan desa kecil, taman, perumahan.

  • Instalasi paling cepat.

Two-in-One

  • Panel terpisah, baterai di dalam lampu.

  • Ideal untuk: jalan desa besar, jalan kecamatan, fasilitas publik.

  • Lebih fleksibel saat setting arah panel.

3-in-1 (Premium)

  • Panel, baterai, dan lampu terpisah.

  • Ideal untuk: kota besar, proyek BUMN, kawasan industri, smart city.

  • Durabilitas tinggi dan mudah perawatan.

Rekomendasi media: diagram perbandingan watt untuk mempermudah pemilihan jenis yang tepat.Hubungi kami


Apa Kelebihan PJU Solar Cell Dibanding PJU PLN? (Data Real di Indonesia)

Perbandingan solar cell dan PLN tidak hanya tentang biaya listrik, tetapi juga tentang efektivitas jangka panjang, keandalan, dan kontribusi terhadap lingkungan. Banyak pemerintah daerah kini beralih ke solar cell karena data real menunjukkan efisiensi nyata.

1. Berapa biaya listrik tahunan PJU PLN?

Untuk lampu LED 60W dengan nyala 12 jam per hari:

  • 0,06 kW × 12 jam × 365 hari = 262,8 kWh/tahun

  • Jika tarif rata-rata Rp 1.500/kWh

  • Total biaya listrik per titik: ± Rp 400.000/tahun

  • Jika satu desa memiliki 40 titik, biaya total bisa mencapai:
    40 × Rp 400.000 = Rp 16.000.000 per tahun

Ini belum termasuk biaya perawatan dan perbaikan.

2. Berapa penghematan 10 tahun jika memakai PJU solar cell?

Dengan PJU tenaga surya:

  • Biaya listrik: Rp 0

  • Perawatan minimal

  • Sistem bertahan 8–10 tahun

Berdasarkan simulasi proyek di dokumen resmi DBSN:

  • PJU PLN 10 tahun: ± Rp 1,2 miliar

  • PJU solar cell DBSN (dengan investasi awal): ± Rp 960 juta

Total penghematan: ± Rp 240 juta dalam 10 tahun.

Solar cell tidak hanya menghemat uang, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada infrastruktur listrik PLN yang sering tidak stabil.

3. Apa keunggulan PJU DBSN (TKDN, SNI, garansi 2 tahun)?

DBSN menjadi pilihan banyak instansi karena memiliki spesifikasi yang memenuhi standar pemerintah:

  • Bersertifikat TKDN → cocok untuk proyek pemerintah.

  • SNI & standar galvanis kuat untuk tiang oktagonal.

  • Garansi 2 tahun, termasuk baterai dan panel.

  • Ready stock nasional → ideal untuk pengerjaan cepat.

  • Tersedia tipe All-in-One, Two-in-One, hingga 3-in-1 premium.

Vendor profesional seperti DBSN juga menyediakan instalasi cepat, survey lokasi, dan layanan purna jual.

4. Bagaimana kontribusi ke program Smart Village & EBT?

Penerangan jalan solar cell sangat relevan dengan program nasional:

  • Mendukung target Energi Baru Terbarukan (EBT) 23% pada 2025.

  • Membantu desa mencapai status Smart Village.

  • Mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kemandirian energi lokal.

  • Menambah keamanan lingkungan tanpa biaya bulanan.

Banyak desa kini memilih sistem solar cell agar tidak lagi bergantung pada anggaran operasional PLN. Dengan teknologi baterai lithium dan panel monocrystalline modern, penerangan menjadi lebih efisien dan minim perawatan. Sistemnya bekerja otomatis dari senja hingga pagi hari, sehingga pemerintah desa tidak perlu lagi melakukan pengecekan manual setiap hari.

Cek penawaran proyek resmi di www.pjusolarcellindonesia.comHubungi kami

Dengan kebutuhan penerangan yang terus meningkat dan program pembangunan desa yang masif, sistem penerangan jalan solar cell menjadi fondasi yang semakin penting untuk pemerintahan, industri, dan proyek infrastruktur modern.

Penerangan jalan solar cell kembali menjadi fokus utama dalam lanjutan pembahasan ini, terutama terkait cara kerja sistem, standar instalasi, serta pemilihan vendor terpercaya untuk proyek pemerintah, BUMN, industri, dan desa. Dengan pemahaman teknis yang mudah dipahami, pemerintah dan kontraktor dapat memastikan sistem bekerja optimal selama 8–10 tahun tanpa beban biaya listrik bulanan.


Bagaimana Cara Kerja Penerangan Jalan Solar Cell? (Penjelasan Paling Sederhana)

Sistem penerangan jalan tenaga surya memiliki mekanisme kerja yang sangat efisien dan otomatis. Tanpa jaringan PLN, lampu tetap menyala sepanjang malam berkat kombinasi panel surya, baterai lithium, dan controller. Cara kerjanya dapat dijelaskan melalui beberapa proses sederhana berikut.

1. Bagaimana panel menyerap energi?

Panel surya merupakan komponen utama yang bertugas mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Prosesnya sederhana:

  • Saat matahari terbit, panel monocrystalline mulai menangkap sinar matahari.

  • Sinar tersebut diubah menjadi listrik DC (Direct Current).

  • Energi dikirim melalui kabel ke controller untuk diatur sebelum masuk ke baterai.

Panel dengan kapasitas 150–300 Wp dirancang agar tetap mampu menyerap cahaya meski cuaca mendung. Itulah mengapa panel berperan besar terhadap performa PJU solar cell di daerah dengan intensitas matahari rendah.

Menurut Dr. Luthfi Ardiansyah, pakar energi surya dari Universitas Teknologi Nasional, “Panel monocrystalline memiliki efisiensi paling tinggi dan cocok untuk penerangan jalan. Jenis ini dapat tetap menghasilkan daya meskipun berada di wilayah berawan, sehingga sangat ideal untuk proyek pemerintah berskala besar.”

2. Bagaimana baterai menyimpan energi?

Baterai lithium LiFePO4 menjadi wadah penyimpan energi selama siang hari yang akan digunakan pada malam hari. Cara kerjanya:

  • Controller mengatur arus masuk agar tidak berlebihan.

  • Baterai menyimpan energi hingga kapasitas penuh.

  • Energi ini kemudian dilepaskan untuk menyalakan lampu LED saat malam hari.

Keunggulan baterai LiFePO4 adalah:

  • aman dari panas berlebih

  • umur pakai 8–10 tahun

  • stabil meski digunakan setiap hari

  • tidak cepat drop

READ  Hot Dip Galvanizing Tiang PJU: Kenapa Jadi Standar Wajib Proyek Pemerintah?

Poin penting: baterai LiFePO4 lebih unggul dibanding SLA atau gel yang biasanya hanya bertahan 2–3 tahun.

3. Bagaimana controller mengatur nyala lampu?

Controller adalah otak dari sistem penerangan jalan solar cell. Fungsinya:

  • mengatur kapan lampu menyala (biasanya otomatis pada saat maghrib)

  • melindungi baterai dari overcharge

  • memastikan lampu mati otomatis saat baterai habis

  • mengatur mode hemat daya bila diperlukan

Controller modern bahkan mendukung fitur:

  • smart sensor

  • IoT monitoring

  • timer otomatis

Dengan controller ini, PJU solar cell berfungsi sepenuhnya tanpa campur tangan manusia.

4. Bagaimana sistem bertahan hingga 10 tahun?

Agar PJU energi surya tahan lama, beberapa komponen telah dirancang menggunakan material premium:

  • Panel surya anti-PID yang tahan panas ekstrem.

  • Baterai LiFePO4 dengan siklus panjang.

  • Lampu LED PJU dengan ketahanan 50.000+ jam.

  • Tiang galvanis oktagonal anti karat.

Rekomendasi media: gunakan ilustrasi alur kerja sistem dari panel → controller → baterai → lampu untuk mempermudah pemahaman.


Apa Standar Instalasi PJU Tenaga Surya agar Awet 8–10 Tahun?

Instalasi PJU tenaga surya sangat berpengaruh terhadap umur pakai. Meski teknologinya canggih, sistem bisa cepat rusak bila pemasangan tidak sesuai SOP. Berikut panduan yang digunakan kontraktor profesional.

1. Apa standar pondasi tiang?

Pondasi yang benar harus memperhitungkan:

  • kondisi tanah

  • tinggi tiang

  • arah angin

  • jenis material tiang

Standar umum proyek pemerintah:

  • pondasi kedalaman 80–120 cm

  • besi angkur SNI

  • cor beton kualitas K-225 atau lebih

Pondasi kuat akan memastikan tiang berdiri kokoh dan tidak ambruk saat angin kencang.

2. Berapa ketinggian ideal tiang?

Tinggi tiang menentukan sebaran cahaya (light distribution):

  • jalan desa: 6–7 meter

  • jalan kecamatan: 7–8 meter

  • jalan kota & industri: 8–10 meter

Semakin tinggi tiang, semakin luas area terang, namun membutuhkan watt lampu lebih besar. Karena itu tinggi tiang harus disesuaikan dengan watt lampu LED.

3. Bagaimana menghindari kerusakan baterai?

Untuk memastikan baterai tahan lama:

  • hindari penyimpanan pada temperatur ekstrem

  • gunakan box baterai yang tertutup rapat

  • pastikan ventilasi baik

  • hindari kabel longgar

  • pastikan controller berfungsi normal

Kesalahan umum di lapangan adalah menempatkan baterai terlalu dekat permukaan tanah sehingga lembap dan cepat rusak.

4. Tips instalasi untuk daerah pantai & rawan korosi

Lokasi pantai memiliki kadar garam tinggi yang menyebabkan korosi lebih cepat. Solusi terbaik:

  • gunakan tiang galvanis hot dip

  • tambahkan coating anti-karat

  • pakai panel anti-PID

  • gunakan baut stainless steel

  • pasang baterai dalam box anti air (IP65/IP67)

Dengan standar instalasi ini, sistem PJU solar cell mampu bertahan hingga 10 tahun atau lebih.Hubungi kami


Siapa Vendor Terpercaya Penerangan Jalan Solar Cell di Indonesia? (Termasuk TKDN)

Pemilihan vendor sangat menentukan kualitas sistem. Banyak proyek gagal bukan karena teknologinya buruk, tetapi karena pemasangan atau pemilihan komponen tidak sesuai standar. Di Indonesia, DBSN menjadi salah satu vendor yang dipercaya berbagai instansi pemerintah, BUMN, dan kontraktor nasional.

1. Mengapa DBSN menjadi vendor PJU solar cell yang dipilih instansi?

DBSN menawarkan beberapa keunggulan:

  • bersertifikat TKDN sesuai kebutuhan proyek pemerintah

  • menyediakan sistem lengkap (panel, lampu, baterai, tiang)

  • kualitas produk memenuhi standar SNI

  • pilihan watt dan tipe sangat lengkap

Selain itu, harga yang kompetitif membuat DBSN lebih banyak digunakan oleh dinas PUPR, Dishub, PLN lokal, dan pemerintah desa.

2. Apa pengalaman & portofolio DBSN?

DBSN telah bekerja sama dengan berbagai instansi:

  • proyek desa – program penerangan jalan pedesaan

  • PJU kawasan industri

  • BUMN transportasi (MRT, KAI)

  • fasilitas publik dan jalan kota

Setiap proyek menggunakan komponen lengkap seperti panel monocrystalline, baterai LiFePO4, dan tiang galvanis oktagonal.

3. Mengapa ready stock penting untuk proyek pemerintah?

Ready stock sangat menentukan agar proyek tidak terlambat. Pemerintah sering bekerja dalam tenggat waktu ketat. Karena itu:

  • barang harus siap kirim

  • garansi harus jelas

  • teknisi harus tersedia

  • instalasi harus cepat

DBSN memiliki gudang besar di Sidoarjo dan Jakarta, sehingga mampu mengirim ratusan unit sekaligus.

4. Apa saja layanan purna jual DBSN?

DBSN menyediakan:

  • garansi resmi 2 tahun

  • bantuan teknis lapangan

  • konsultasi watt & spesifikasi

  • panduan instalasi

  • survey lokasi untuk proyek besar

Vendor yang menyediakan layanan lengkap seperti ini memberi kepastian jangka panjang untuk pemerintah dan industri.

Kunjungi www.pjusolarcellindonesia.com untuk penawaran resmi proyek pemerintah & industri.

Dengan pemahaman menyeluruh tentang cara kerja sistem, standar instalasi, dan pemilihan vendor, pemerintah dan kontraktor dapat membangun infrastruktur yang modern, efisien, dan hemat anggaran. Teknologi penerangan jalan solar cell menjadi fondasi penting bagi smart city, smart village, dan pengembangan energi terbarukan nasional—menjadi solusi masa depan penerangan Indonesia dengan mengandalkan penerangan jalan solar cell.Hubungi kami

FAQ – People Also Ask (PJU Solar Cell / Lampu Jalan Tenaga Surya)

1. Berapa harga pemasangan penerangan jalan solar cell per titik?

Harga pemasangan PJU solar cell per titik berada di kisaran Rp 15 juta – Rp 44 juta, tergantung kapasitas panel, baterai LiFePO4, lampu LED, dan tinggi tiang oktagonal. Sistem All-in-One biasanya lebih murah, sementara Two-in-One dan 3-in-1 dipilih untuk kebutuhan jalan besar atau proyek pemerintah skala kota/industri.


2. Berapa watt yang ideal untuk lampu jalan tenaga surya di desa?

Untuk jalan desa, watt ideal berkisar 60W–80W dengan panel 150–200 Wp. Jika jalan desa lebih lebar atau dekat fasilitas umum, watt 100W bisa dipertimbangkan agar pencahayaan lebih merata.


3. Apa kelebihan PJU tenaga surya dibanding PJU PLN?

Kelebihannya antara lain:

  • Tidak membutuhkan listrik PLN (biaya listrik Rp 0).

  • Anti pencurian karena tidak memakai kabel panjang.

  • Operasional 8–10 tahun dengan baterai lithium.

  • Mendukung program Smart Village & Energi Baru Terbarukan (EBT).


4. Bagaimana cara kerja lampu jalan solar cell?

Sistem bekerja otomatis melalui tiga komponen utama:

  • Panel menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik DC.

  • Baterai LiFePO4 menyimpan energi untuk digunakan malam hari.

  • Controller mengatur pengisian baterai dan menyalakan lampu LED saat gelap.


5. Apakah lampu PJU solar cell bisa menyala semalaman?

Ya. Dengan spesifikasi panel Wp dan baterai yang tepat, lampu tenaga surya mampu menyala 10–12 jam, bahkan pada musim hujan.


6. Apa perbedaan All-in-One, Two-in-One, dan 3-in-1?

  • All-in-One: semua komponen menyatu di kepala lampu, instalasi cepat.

  • Two-in-One: panel terpisah, cocok untuk jalan desa dan fasilitas publik.

  • 3-in-1: panel, baterai, dan lampu terpisah; dipakai untuk kota besar dan kawasan industri.


7. Berapa biaya listrik tahunan PJU PLN?

Untuk LED 60W, biaya listrik tahunan per titik sekitar Rp 400.000. Jika ada 40 titik lampu, totalnya mencapai ± Rp 16 juta per tahun. PJU solar cell tidak memiliki biaya listrik sama sekali.


8. Apa saja komponen utama penerangan jalan solar cell?

Komponen utama meliputi:

  • Panel surya monocrystalline 150–300 Wp

  • Baterai LiFePO4 40–100Ah

  • Lampu LED PJU 60–150W

  • Controller (MPPT/PWM)

  • Tiang oktagonal galvanis 7–10 meter


9. Berapa lama umur pakai baterai lithium untuk PJU tenaga surya?

Baterai LiFePO4 memiliki umur pakai 6.000–8.000 siklus, atau sekitar 8–10 tahun, tergantung suhu lingkungan dan kualitas charging.


10. Siapa vendor PJU Solar Cell terbaik untuk proyek pemerintah?

DBSN (Daya Berkah Sentosa Nusantara) menjadi pilihan banyak instansi karena menyediakan produk TKDN, SNI, ready stock nasional, layanan purna jual, dan garansi 2 tahun. Cocok untuk proyek desa, PUPR, Dishub, BUMN, kawasan industri, hingga smart city.


11. Apakah PJU tenaga surya cocok untuk daerah pantai?

Sangat cocok. Dengan tiang galvanis hot-dip, baut stainless steel, dan panel anti-PID, PJU solar cell dapat bertahan lebih lama dibanding PJU berbasis PLN yang rentan korosi.


12. Bagaimana cara menentukan jumlah titik lampu yang dibutuhkan desa?

Biasanya ditentukan dari:

  • lebar jalan

  • jarak antar tiang (25–35 meter)

  • tingkat pencahayaan yang dibutuhkan

  • watt LED dan kapasitas panel

Survey lokasi direkomendasikan agar perhitungan lebih akurat.


13. Apakah PJU tenaga surya bisa dipadukan dengan sistem IoT?

Ya. Banyak controller modern mendukung fitur IoT monitoring, sehingga lampu dapat dipantau secara real-time melalui dashboard, cocok untuk kota besar dan proyek smart city.


14. Berapa durasi pemasangan PJU solar cell untuk satu desa?

Untuk desa dengan 40 titik, pemasangan biasanya memakan waktu 2–5 hari, tergantung cuaca dan akses lokasi.


15. Apakah PJU solar cell termasuk program Energi Baru Terbarukan (EBT)?

Ya. Penerangan jalan tenaga surya mendukung target EBT nasional 23% sekaligus mengurangi emisi karbon, menjadikannya investasi jangka panjang untuk pemerintah daerah.


Butuh Proposal atau Penawaran Resmi PJU Solar Cell?

👉 Hubungi tim kami melalui website: www.pjusolarcellindonesia.comHubungi kami

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *