4cara pemasangan tiang PJU oktagonal menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan proyek penerangan jalan, baik untuk skala desa, kota, hingga proyek BUMN dan kawasan industri. Banyak kasus tiang PJU terlihat miring, retak di bagian pondasi, atau bahkan roboh sebelum umur pakainya tercapai. Masalah ini jarang disebabkan oleh material semata, tetapi lebih sering karena kesalahan di tahap persiapan dan instalasi. Padahal, dengan metode pemasangan yang benar, tiang PJU oktagonal galvanis bisa bertahan 20–30 tahun dengan kondisi stabil dan aman.

Artikel ini membahas secara praktis dan teknis bagaimana pemasangan tiang PJU oktagonal dilakukan sesuai standar, mulai dari kesalahan yang sering terjadi hingga solusi persiapan yang mengacu pada SNI dan praktik lapangan terbaik.


Mengapa Banyak Pemasangan Tiang PJU Oktagonal Gagal atau Miring?

Di lapangan, kegagalan pemasangan tiang lampu jalan masih menjadi persoalan klasik. Baik pada proyek APBD, Dana Desa, maupun proyek swasta, pola masalahnya cenderung sama dan berulang.

Apa kesalahan paling sering saat pemasangan tiang PJU?
Kesalahan paling umum adalah menganggap pemasangan tiang PJU sebagai pekerjaan sederhana. Banyak kontraktor atau tukang hanya berpatokan pada “kebiasaan lapangan”, bukan spesifikasi teknis. Beberapa kesalahan yang sering ditemukan antara lain:

  • Tiang dipasang sebelum beton pondasi mencapai umur kuat tekan ideal.

  • Anchor bolt tidak lurus atau jaraknya tidak presisi dengan lubang baseplate.

  • Tiang tidak dicek kelurusannya (verticality) menggunakan waterpass atau theodolite.

Kesalahan ini terlihat sepele, tetapi berdampak besar ketika tiang mulai menerima beban angin, getaran kendaraan, serta beban tambahan seperti panel surya dan arm lampu.

Mengapa pondasi sering tidak sesuai standar?
Pondasi menjadi titik lemah paling sering diabaikan. Banyak proyek menggunakan ukuran pondasi yang terlalu kecil demi menghemat biaya atau waktu. Padahal, pondasi tiang PJU harus menyesuaikan tinggi tiang, jenis tanah, dan beban di atasnya. Tanah urug, tanah sawah, atau tanah berpasir membutuhkan dimensi pondasi berbeda. Selain itu, mutu beton yang tidak terkontrol juga menyebabkan pondasi cepat retak dan kehilangan daya cengkeram terhadap anchor bolt.

Apa dampak pemasangan asal-asalan terhadap umur tiang?
Pemasangan yang tidak sesuai standar membuat umur tiang PJU jauh lebih pendek dari seharusnya. Tiang bisa mulai miring dalam 6–12 bulan, baut anchor berkarat lebih cepat, dan sambungan slip joint menjadi tidak presisi. Dalam jangka panjang, ini meningkatkan risiko keselamatan pengguna jalan dan menimbulkan biaya perbaikan yang seharusnya bisa dihindari sejak awal.

Seorang praktisi struktur jalan menyampaikan,

“Sebagian besar kegagalan tiang PJU bukan karena baja atau galvanisnya, tetapi karena pondasi dan metode pemasangan yang keliru. Ketika pondasi dan anchor bolt tidak bekerja optimal, sekuat apa pun tiangnya tetap akan bermasalah,” jelas Ir. Budi Santoso, M.Eng, konsultan struktur infrastruktur jalan.


Bagaimana Standar Persiapan Pemasangan Tiang PJU Oktagonal Sesuai SNI?

Untuk menghindari masalah di atas, persiapan pemasangan harus dilakukan secara sistematis dan mengacu pada standar teknis. Tahap ini sering menentukan 70% keberhasilan instalasi.

Bagaimana menentukan lokasi dan jarak antar tiang PJU?
Penentuan lokasi tiang tidak bisa asal menyesuaikan kondisi jalan. Jarak antar tiang PJU umumnya berkisar antara 25–40 meter, tergantung:

  • Lebar jalan dan kelas jalan

  • Tinggi tiang (7 m, 9 m, 10 m, atau 12 m)

  • Jenis lampu (LED PLN atau PJU solar cell)

  • Kebutuhan tingkat pencahayaan (lux)

Selain jarak, posisi tiang harus mempertimbangkan saluran drainase, utilitas bawah tanah, serta area bebas pandang pengguna jalan. Kesalahan penempatan sering menyebabkan tiang harus dipindah ulang, yang berarti biaya tambahan.

Apa spesifikasi pondasi ideal untuk tiang oktagonal?
Pondasi tiang PJU oktagonal umumnya menggunakan pondasi beton bertulang berbentuk bujur sangkar atau silinder. Secara umum:

  • Kedalaman pondasi berkisar 1/6 hingga 1/5 dari tinggi tiang.

  • Untuk tiang 9 meter, kedalaman pondasi sering berada di kisaran 1,5–1,7 meter.

  • Mutu beton minimal setara K-225 atau sesuai spesifikasi proyek.

Tulangan pondasi berfungsi menahan gaya tarik dan tekan akibat angin. Pondasi yang dirancang dengan benar akan menjaga tiang tetap stabil meski terkena hembusan angin kencang hingga puluhan meter per detik.

Bagaimana menyiapkan anchor bolt dan baseplate?
Anchor bolt adalah penghubung utama antara pondasi dan tiang. Persiapannya harus presisi. Jarak antar anchor bolt harus sesuai dengan pola lubang pada baseplate tiang PJU. Kesalahan beberapa milimeter saja bisa membuat tiang sulit dipasang atau terpaksa dipaksa, yang berisiko merusak ulir baut.

READ  MENERAPKAN PANEL SURYA UNTUK RUMAH SAKIT MODERN

Beberapa poin penting dalam persiapan anchor bolt:

  • Gunakan mal atau template saat pengecoran agar posisi baut akurat.

  • Pastikan anchor bolt tegak lurus dan tidak miring.

  • Baseplate harus memiliki ketebalan sesuai desain struktural, bukan sekadar plat tipis.

Pada tiang PJU galvanis hot dip, baseplate dan baut yang presisi akan membantu distribusi beban lebih merata dan mengurangi risiko kelelahan material.


Dengan memahami akar masalah dan standar persiapan di atas, pemasangan tiang lampu jalan tidak lagi menjadi pekerjaan spekulatif. Pendekatan yang benar akan memudahkan proses instalasi, mempercepat pekerjaan lapangan, serta memastikan tiang PJU oktagonal berfungsi optimal sesuai desainnya, baik untuk lampu LED PLN maupun sistem PJU solar cell. Pada akhirnya, semua kembali pada penerapan cara pemasangan tiang PJU oktagonal yang tepat, disiplin, dan sesuai standar.Hubungi kami

cara pemasangan tiang PJU oktagonal di lapangan tidak berhenti pada tahap perencanaan dan persiapan. Justru fase paling krusial terjadi saat eksekusi teknis: pengecoran pondasi, penentuan waktu pemasangan tiang, hingga proses erecting agar tiang berdiri lurus dan stabil. Pada tahap inilah kualitas pemasangan benar-benar diuji, terutama untuk proyek pemerintah, BUMN, dan kawasan industri yang menuntut standar SNI serta umur pakai jangka panjang.


Apa Langkah-Langkah Pemasangan Tiang PJU Oktagonal di Lapangan?

Tahapan teknis pemasangan tiang PJU harus dilakukan berurutan dan disiplin. Setiap langkah saling berkaitan dan tidak bisa dilewati.

Bagaimana proses pengecoran pondasi yang benar?
Pengecoran pondasi menjadi fondasi utama kekuatan struktur tiang lampu jalan. Proses ini dimulai setelah galian pondasi selesai dan tulangan terpasang rapi. Beberapa poin penting yang harus diperhatikan:

  • Pastikan dimensi galian sesuai gambar kerja dan spesifikasi teknis.

  • Gunakan beton dengan mutu minimal sesuai standar proyek (umumnya setara K-225 atau lebih).

  • Anchor bolt dipasang menggunakan mal agar jarak dan posisi sesuai baseplate tiang PJU oktagonal.

  • Lakukan pengecoran secara bertahap dan dipadatkan (vibrating) untuk menghindari rongga udara.

Kesalahan umum yang sering terjadi adalah pengecoran dilakukan tergesa-gesa tanpa kontrol mutu beton. Dalam praktik lapangan, pondasi yang tampak keras di permukaan belum tentu memiliki kekuatan yang merata di bagian dalam. Ini yang sering menyebabkan pondasi retak rambut atau bergeser ketika menerima beban angin dan getaran lalu lintas.

Kapan waktu ideal pemasangan tiang setelah cor?
Waktu pemasangan tiang setelah pengecoran sering diabaikan demi mengejar target pekerjaan. Padahal, beton membutuhkan waktu untuk mencapai kekuatan optimal. Secara umum:

  • Beton mulai mengeras dalam 24 jam pertama, tetapi belum cukup kuat untuk menerima beban.

  • Pemasangan tiang PJU sebaiknya dilakukan setelah beton berumur minimal 7 hari.

  • Untuk hasil paling aman, pemasangan dilakukan setelah 14 hari, terutama pada tiang dengan tinggi di atas 9 meter atau yang menopang panel surya.

Dalam pengalaman lapangan, memasang tiang terlalu cepat membuat anchor bolt bekerja tidak maksimal karena beton belum “mengikat” sepenuhnya. Ini berisiko menyebabkan tiang sedikit bergeser meskipun sudah terlihat kencang saat pemasangan awal.

Bagaimana metode erecting tiang agar tetap lurus?
Metode erecting adalah proses mendirikan tiang dari posisi horizontal ke posisi tegak. Untuk tiang PJU oktagonal galvanis, metode ini harus dilakukan dengan peralatan yang memadai, seperti crane ringan atau truck crane. Beberapa langkah penting dalam erecting:

  • Pastikan area sekitar pondasi steril dari orang dan material lain.

  • Angkat tiang secara perlahan, fokus pada keseimbangan dan titik angkat yang benar.

  • Turunkan tiang tepat di atas anchor bolt tanpa memaksa posisi.

  • Kencangkan mur secara bertahap dan menyilang, bukan langsung satu sisi penuh.

Pendekatan hati-hati pada tahap erecting sering kali menjadi pembeda antara pemasangan profesional dan pemasangan asal-asalan. Ketelitian di tahap ini mengurangi kebutuhan penyesuaian ulang di kemudian hari.


Bagaimana Cara Memastikan Tiang PJU Tegak, Kuat, dan Tahan Lama?

Setelah tiang berdiri, pekerjaan belum selesai. Ada tahap pengecekan dan pengamanan yang menentukan umur pakai struktur.

Bagaimana pengecekan verticality dan alignment?
Pengecekan kelurusan tiang dilakukan menggunakan waterpass, bandul, atau alat ukur digital. Pemeriksaan dilakukan dari dua arah yang saling tegak lurus. Jika ditemukan deviasi kecil, penyesuaian masih bisa dilakukan dengan pengaturan mur anchor bolt. Banyak proyek gagal menjaga verticality karena pengecekan hanya dilakukan secara visual, tanpa alat ukur yang memadai.

Dalam praktik lapangan, kebiasaan melakukan pengecekan ulang setelah 24 jam sangat membantu. Kadang, setelah mur dikencangkan dan beban bekerja, posisi tiang bisa berubah sedikit dan perlu disetel ulang.

Mengapa galvanis hot-dip berpengaruh pada umur tiang?
Lapisan galvanis hot-dip berfungsi melindungi baja dari korosi, terutama di area terbuka yang terpapar hujan dan udara lembap. Tiang PJU dengan galvanisasi tebal dan merata akan memiliki umur pakai jauh lebih panjang. Pengalaman di berbagai proyek menunjukkan bahwa tiang dengan galvanis tipis mulai menunjukkan tanda karat di area sambungan dan baseplate dalam hitungan tahun, sementara galvanis hot-dip mampu bertahan hingga puluhan tahun.

READ  Apa Kelebihan dan Kekurangan PJU Solar Cell untuk Proyek Pemerintah?

Penggunaan tiang PJU galvanis hot-dip juga mempermudah perawatan karena tidak memerlukan pengecatan ulang berkala, sehingga lebih efisien dari sisi biaya jangka panjang.

Apa checklist QC setelah pemasangan?
Quality Control (QC) menjadi tahap akhir yang sering disepelekan, padahal sangat penting. Checklist QC setelah pemasangan meliputi:

  • Kelurusan dan kestabilan tiang.

  • Kekencangan mur dan kondisi anchor bolt.

  • Kondisi baseplate dan sambungan slip joint.

  • Kebersihan area pondasi dan finishing beton.

  • Kesiapan tiang untuk pemasangan arm lampu dan panel surya.

Pendekatan QC yang disiplin membuat pemasangan tiang PJU tidak hanya rapi secara visual, tetapi juga aman dan siap diaudit kapan saja.

👉 Butuh panduan teknis atau gambar kerja pemasangan? Konsultasikan proyek PJU Anda langsung dengan tim teknis DBSN.Hubungi kami

Dengan penerapan langkah teknis dan tips di atas, pekerjaan lapangan menjadi lebih terkontrol dan minim risiko. Semua kembali pada konsistensi menerapkan standar dan detail teknis sejak awal hingga akhir proses cara pemasangan tiang PJU oktagonal.

cara pemasangan tiang PJU oktagonal tidak bisa disamaratakan untuk semua jenis sistem penerangan. Di lapangan, perbedaan kebutuhan antara PJU tenaga surya (solar cell) dan PJU dengan suplai listrik PLN sering menjadi sumber masalah. Ketika perbedaan ini tidak dipahami sejak awal, risiko kegagalan struktur, pemasangan yang rumit, hingga umur pakai tiang yang pendek menjadi tidak terhindarkan. Karena itu, memahami perbedaan karakteristik beban, tren proyek, dan solusi pemilihan tiang menjadi bagian penting dalam instalasi PJU modern.


Apa Perbedaan Pemasangan Tiang PJU untuk Solar Cell dan PLN?

Secara visual, tiang PJU solar cell dan tiang PJU PLN mungkin terlihat serupa. Namun secara teknis, keduanya memiliki perbedaan signifikan yang berdampak langsung pada metode pemasangan.

Beban panel surya vs lampu LED PLN
Perbedaan paling mendasar terletak pada beban yang ditopang tiang. Pada PJU PLN, beban utama berasal dari arm lampu dan luminer LED yang relatif ringan. Sebaliknya, pada PJU solar cell, tiang harus menopang:

  • Panel surya dengan kapasitas 150–300 Wp

  • Baterai (umumnya lithium)

  • Lampu LED dan arm lampu

Beban ini bersifat eksentrik karena panel surya dipasang di satu sisi dan memiliki luas permukaan yang menangkap angin. Inilah sebabnya tiang PJU solar cell membutuhkan desain struktur yang lebih kuat dan pondasi yang lebih matang dibanding tiang PJU PLN biasa.

Posisi bracket panel dan arm lampu
Pada pemasangan PJU PLN, arm lampu umumnya dipasang lurus ke arah jalan dengan sudut tertentu untuk mencapai sebaran cahaya optimal. Pada PJU solar cell, selain arm lampu, terdapat bracket panel surya yang harus diposisikan dengan sudut kemiringan tertentu agar efisiensi penyerapan energi maksimal. Kesalahan sudut atau posisi bracket bisa menyebabkan:

  • Efisiensi panel turun

  • Beban angin tidak terdistribusi dengan baik

  • Momen puntir berlebih pada tiang

Karena itu, pemasangan bracket panel dan arm lampu harus diperhitungkan sejak tahap desain, bukan sekadar ditambahkan di lapangan.

Risiko jika tiang tidak didesain khusus solar cell
Masalah sering muncul ketika tiang PJU standar PLN “dipaksa” digunakan untuk solar cell. Dalam beberapa kasus lapangan, tiang mulai miring setelah beberapa bulan karena tidak mampu menahan kombinasi beban statis dan dinamis. Retak pada pondasi, mur anchor yang mengendur, hingga deformasi di sambungan slip joint menjadi tanda awal kegagalan. Risiko ini semakin besar jika lokasi pemasangan berada di area terbuka dengan kecepatan angin tinggi.

Seorang ahli konstruksi struktur menyatakan,

“Tiang PJU solar cell harus diperlakukan sebagai struktur dengan beban khusus. Panel surya bukan hanya menambah berat, tetapi juga menambah gaya angin yang signifikan. Jika desain tiang dan pondasinya tidak disesuaikan, masalah tinggal menunggu waktu,” jelas Ir. Andi Prasetyo, M.T., praktisi struktur dan energi terbarukan.Hubungi kami


Bagaimana Tren Pemasangan Tiang PJU di Proyek Pemerintah & BUMN Saat Ini?

Dalam beberapa tahun terakhir, tren pemasangan PJU mengalami perubahan besar, terutama di proyek pemerintah daerah dan BUMN infrastruktur.

Mengapa proyek beralih ke tiang oktagonal SNI?
Tiang PJU oktagonal semakin banyak dipilih karena memiliki stabilitas struktural yang lebih baik dibanding tiang bulat atau segi empat. Bentuk oktagonal memberikan distribusi tegangan yang lebih merata, terutama saat menerima beban angin. Selain itu, tiang oktagonal lebih mudah memenuhi spesifikasi standar SNI, baik dari sisi material baja, ketebalan, maupun metode galvanisasi.

Di proyek pemerintah, penggunaan tiang PJU oktagonal SNI juga mempermudah proses audit teknis karena spesifikasinya lebih jelas dan terdokumentasi.

Tren penggunaan solar cell dan smart lighting
Dorongan efisiensi energi dan program pengurangan emisi membuat PJU solar cell semakin populer. Banyak daerah mulai mengadopsi sistem PJU tenaga surya, terutama di wilayah yang sulit dijangkau jaringan PLN. Selain itu, konsep smart lighting—seperti lampu dengan sistem kontrol otomatis dan monitoring jarak jauh—mulai diterapkan di kota-kota besar dan kawasan industri.

READ  Jual Tiang PJU Oktagonal Pasuruan

Tren ini berdampak langsung pada pemasangan tiang PJU. Tiang tidak lagi hanya berfungsi sebagai penyangga lampu, tetapi juga sebagai struktur pendukung sistem energi dan perangkat pintar.

Kebutuhan TKDN dan audit proyek
Proyek pemerintah dan BUMN saat ini semakin ketat terhadap persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan kelengkapan dokumen teknis. Tiang PJU harus memiliki:

  • Spesifikasi material yang jelas

  • Sertifikat SNI dan TKDN

  • Data uji material dan galvanisasi

Dalam konteks pemasangan, dokumentasi metode kerja dan hasil QC juga menjadi bagian penting dari audit proyek. Pemasangan yang rapi, sesuai standar, dan terdokumentasi akan mengurangi risiko temuan saat pemeriksaan.


Bagaimana Memilih Tiang PJU yang Memudahkan Proses Pemasangan?

Selain metode kerja, pemilihan tiang yang tepat sangat memengaruhi kemudahan dan kecepatan pemasangan di lapangan.

Mengapa slip joint mempercepat instalasi?
Sistem sambungan slip joint memungkinkan tiang disambung dengan presisi tanpa pengelasan di lapangan. Keunggulan slip joint antara lain:

  • Proses erecting lebih cepat

  • Sambungan lebih rapi dan kuat

  • Minim risiko kesalahan pemasangan

Dalam proyek dengan volume besar, slip joint terbukti menghemat waktu instalasi secara signifikan dibanding metode sambungan konvensional.

Pentingnya baseplate dan anchor bolt presisi
Baseplate yang dirancang sesuai perhitungan struktural akan mendistribusikan beban secara merata ke pondasi. Anchor bolt yang presisi memudahkan proses pemasangan dan penyetelan verticality. Ketika baseplate dan anchor bolt tidak presisi, pemasangan menjadi rumit dan sering membutuhkan improvisasi yang berisiko terhadap kekuatan struktur.

Keuntungan menggunakan tiang ready-stock
Penggunaan tiang PJU ready-stock memberikan keuntungan besar, terutama untuk proyek dengan tenggat waktu ketat. Tiang yang siap kirim memungkinkan:

  • Pekerjaan lapangan berjalan sesuai jadwal

  • Tidak menunggu proses produksi

  • Spesifikasi lebih konsisten karena unit standar

Di lapangan, tiang ready-stock juga memudahkan perencanaan pemasangan karena dimensi dan detail teknis sudah pasti.

👉 Unduh spesifikasi teknis & contoh gambar kerja pemasangan tiang PJU oktagonal dari website resmi DBSN.Hubungi kami

Dengan memahami perbedaan sistem PJU, tren proyek terkini, dan solusi pemilihan tiang yang tepat, proses instalasi dapat berjalan lebih efisien dan aman. Semua kembali pada penerapan detail teknis dan pemilihan struktur yang sesuai dalam setiap tahap cara pemasangan tiang PJU oktagonal.

FAQ – Seputar Cara Pemasangan Tiang PJU Oktagonal

1. Bagaimana cara pemasangan tiang PJU oktagonal yang benar?
Cara pemasangan tiang PJU oktagonal yang benar dimulai dari penentuan lokasi, pembuatan pondasi sesuai spesifikasi, pemasangan anchor bolt presisi, pengecoran beton, hingga erecting tiang setelah beton cukup umur. Seluruh tahapan harus mengikuti standar SNI agar tiang berdiri tegak, kuat, dan aman dalam jangka panjang.


2. Berapa kedalaman pondasi ideal untuk tiang PJU oktagonal?
Kedalaman pondasi umumnya berkisar antara 1/6 hingga 1/5 dari tinggi tiang. Sebagai contoh, tiang PJU oktagonal setinggi 9 meter biasanya membutuhkan pondasi sekitar 1,5–1,7 meter, tergantung kondisi tanah dan beban lampu atau panel surya.


3. Kapan waktu terbaik memasang tiang PJU setelah pengecoran pondasi?
Waktu terbaik pemasangan tiang PJU adalah setelah beton berumur minimal 7 hari. Untuk hasil yang lebih aman, terutama pada tiang tinggi atau PJU solar cell, pemasangan disarankan setelah 14 hari agar beton mencapai kekuatan yang cukup.


4. Apa perbedaan pemasangan tiang PJU untuk solar cell dan PLN?
Pemasangan tiang PJU solar cell membutuhkan perhitungan beban tambahan dari panel surya dan baterai. Selain itu, posisi bracket panel memengaruhi gaya angin yang diterima tiang. Sementara pada PJU PLN, beban relatif lebih ringan karena hanya berasal dari lampu LED dan arm lampu.


5. Mengapa tiang PJU sering miring setelah dipasang?
Tiang PJU sering miring karena pondasi tidak sesuai standar, pemasangan dilakukan sebelum beton cukup kuat, atau anchor bolt tidak presisi. Kurangnya pengecekan verticality saat pemasangan juga menjadi penyebab utama.


6. Apakah tiang PJU oktagonal harus menggunakan galvanis hot-dip?
Ya, galvanis hot-dip sangat disarankan karena memberikan perlindungan maksimal terhadap korosi. Tiang PJU dengan galvanisasi hot-dip lebih tahan terhadap cuaca ekstrem dan memiliki umur pakai lebih panjang dibanding galvanis biasa.


7. Apakah pemasangan tiang PJU harus mengikuti standar SNI?
Untuk proyek pemerintah, BUMN, dan fasilitas publik, pemasangan tiang PJU wajib mengacu pada standar SNI. Standar ini mencakup material, desain struktur, metode pemasangan, hingga aspek keselamatan dan audit proyek.


8. Apa keuntungan menggunakan tiang PJU dengan sistem slip joint?
Sistem slip joint memudahkan dan mempercepat proses pemasangan karena sambungan sudah presisi dari pabrik. Metode ini mengurangi risiko kesalahan di lapangan dan menghasilkan struktur yang lebih rapi serta kuat.


9. Apakah tiang PJU ready-stock lebih mudah dipasang?
Tiang PJU ready-stock umumnya lebih mudah dipasang karena spesifikasinya sudah standar dan tidak perlu menunggu produksi. Hal ini sangat membantu proyek dengan tenggat waktu ketat dan kebutuhan pemasangan cepat.


10. Dokumen apa saja yang biasanya dibutuhkan untuk pemasangan tiang PJU proyek pemerintah?
Dokumen yang dibutuhkan meliputi spesifikasi teknis tiang, gambar kerja pemasangan, sertifikat SNI dan TKDN, serta laporan QC pemasangan. Kelengkapan dokumen ini penting untuk kelancaran audit proyek.


👉 Butuh panduan teknis lengkap, gambar kerja, atau spesifikasi pemasangan tiang PJU oktagonal? Kunjungi website resmi DBSN dan konsultasikan kebutuhan proyek Anda sekarang.Hubungi kami

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *