Keranjang Anda kosong!

Lhokseumawe, sebagai salah satu kota strategis di Aceh Utara, terus tumbuh dalam bidang industri dan infrastruktur. Namun, tantangan penerangan jalan umum (PJU) di banyak kawasan — terutama desa pesisir dan perbatasan — masih menjadi hambatan besar. Minimnya jaringan listrik PLN, biaya operasional tinggi, dan keterbatasan anggaran membuat sejumlah wilayah belum sepenuhnya terang di malam hari. Kondisi ini berdampak pada keamanan, aktivitas sosial, hingga pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dengan potensi sinar matahari yang melimpah hampir sepanjang tahun, Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe hadir sebagai solusi efisien dan berkelanjutan. Teknologi PJU solar cell memungkinkan penerangan tanpa ketergantungan listrik PLN, mendukung program pemerintah menuju transisi energi hijau, serta memberikan dampak sosial langsung bagi masyarakat. Melalui dukungan distributor resmi seperti DBSN, proyek-proyek penerangan ini tidak hanya efisien secara biaya, tetapi juga mendukung komitmen nasional terhadap penggunaan energi terbarukan berbasis SNI dan TKDN.
Apa Masalah Utama Penerangan Jalan di Lhokseumawe Saat Ini?
Kurangnya infrastruktur listrik di kawasan desa & pesisir
Banyak wilayah di Aceh Utara dan Lhokseumawe belum memiliki infrastruktur listrik yang memadai. Beberapa desa pesisir bahkan masih mengandalkan genset atau penerangan seadanya di malam hari. Hal ini menjadi kendala serius bagi aktivitas warga dan akses transportasi malam hari. Proyek PJU tenaga surya menjadi jawaban tepat karena tidak memerlukan jaringan PLN dan mampu berdiri mandiri dengan panel surya.
Fakta penting:
-
Sekitar 15–20% wilayah Aceh masih belum teraliri listrik penuh.
-
Biaya perluasan jaringan PLN ke daerah terpencil bisa mencapai miliaran rupiah per kilometer.
Dampak sosial dan ekonomi akibat penerangan minim
Ketiadaan lampu jalan berdampak luas, mulai dari meningkatnya risiko kecelakaan lalu lintas, hingga turunnya aktivitas ekonomi malam hari. Warga di area tanpa penerangan enggan beraktivitas setelah magrib, sehingga perputaran ekonomi desa ikut melambat.
Selain itu, kurangnya penerangan juga mengurangi rasa aman, terutama di jalan antardesa dan kawasan industri.
Dampak langsung yang sering terjadi:
-
Menurunnya keamanan dan mobilitas masyarakat.
-
Aktivitas ekonomi malam berkurang drastis.
-
Citra kota dan daya tarik investasi melemah.
Tantangan anggaran daerah untuk proyek penerangan
Salah satu hambatan utama pemerintah daerah adalah biaya listrik dan perawatan lampu jalan konvensional yang tinggi. Dalam satu tahun, biaya operasional bisa mencapai ratusan juta rupiah hanya untuk pembayaran listrik PLN dan penggantian lampu rusak.
Dengan keterbatasan APBD, Lhokseumawe membutuhkan solusi penerangan yang hemat energi, mudah dipelihara, dan memiliki umur panjang. Di sinilah teknologi PJU tenaga surya memberikan nilai ekonomis yang nyata.

Bagaimana Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe Menjadi Solusinya?
Sistem kerja PJU solar cell all in one & two in one
Lampu PJU tenaga surya memiliki dua sistem utama:
-
All in One: Panel surya, baterai lithium, dan lampu LED terintegrasi dalam satu unit. Cocok untuk proyek desa karena mudah dipasang dan minim perawatan.
-
Two in One: Panel surya dan baterai terpisah, ideal untuk area dengan kebutuhan penerangan lebih tinggi atau desain jalan lebar.
Teknologi ini membuat pemasangan cepat dan efisien, bahkan tanpa perlu kabel panjang. Produk dari DBSN telah berstandar SNI dan TKDN, memastikan kualitas terbaik untuk proyek pemerintah dan e-catalogue LKPP.
Penghematan energi hingga 100% dari listrik PLN
Dengan menggunakan tenaga surya sebagai sumber utama, Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe tidak membutuhkan suplai listrik dari PLN. Setiap unit mampu beroperasi mandiri selama 10–12 jam per malam dengan sistem penyimpanan energi otomatis.
Keunggulan penghematan:
-
Nol biaya listrik bulanan.
-
Tidak ada biaya tambahan untuk kabel distribusi.
-
Dapat digunakan di lokasi terpencil tanpa jaringan PLN.
“Pemanfaatan PJU tenaga surya di daerah seperti Aceh merupakan langkah strategis menuju kemandirian energi. Dengan intensitas cahaya matahari tinggi, teknologi ini mampu menghemat 100% konsumsi listrik konvensional dan memperpanjang usia sistem hingga 10 tahun.”
— Ir. Hendra Wijaya, M.Eng., Pakar Energi Terbarukan Universitas Syiah Kuala
Ketahanan baterai lithium LiFePO4 & panel surya efisien
Salah satu faktor keunggulan PJU solar modern adalah penggunaan baterai lithium LiFePO4, yang dikenal lebih tahan lama, aman, dan ramah lingkungan dibanding baterai konvensional. Kapasitas penyimpanan dayanya mencapai 2–3 kali lipat lebih besar, sehingga mampu bertahan hingga 3–5 malam tanpa sinar matahari penuh.
Keunggulan teknis PJU DBSN:
-
Daya tahan baterai hingga 8–10 tahun.
-
Panel surya monocrystalline dengan efisiensi >22%.
-
Lampu LED berdaya tinggi dengan sensor otomatis (on/off saat senja dan pagi).
Teknologi ini tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga memperpanjang umur sistem penerangan tanpa perawatan rutin. Solusi ini sangat ideal untuk desa-desa di Lhokseumawe yang sulit dijangkau jaringan PLN namun memiliki potensi energi surya besar sepanjang tahun.
📢 Konsultasikan proyek PJU solar Lhokseumawe bersama tim DBSN.
Sebagai distributor resmi lampu jalan tenaga surya, DBSN menyediakan berbagai varian seperti All in One, Two in One, dan Lampu PJU LED lengkap dengan tiang oktagonal serta baterai lithium LiFePO4. Dengan layanan teknisi berpengalaman, garansi resmi, dan dukungan purna jual, DBSN siap membantu pemerintah daerah, kepala desa, maupun kontraktor LKPP dalam mewujudkan program Lhokseumawe Terang dan Mandiri Energi.

Dengan teknologi modern, dukungan tenaga ahli, serta komitmen pemerintah terhadap energi hijau, Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe bukan hanya solusi penerangan, tetapi juga simbol kemajuan, efisiensi, dan kemandirian energi masa depan Aceh.
Siapa Distributor Resmi Lampu Jalan Tenaga Surya di Lhokseumawe?
Profil DBSN – distributor resmi bersertifikat SNI & TKDN
Dalam setiap proyek penerangan energi terbarukan, pemilihan distributor yang tepat menjadi kunci keberhasilan. Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe kini banyak menggunakan produk dari DBSN, salah satu distributor resmi dan terpercaya yang telah berpengalaman di berbagai proyek nasional.
DBSN dikenal sebagai penyedia lampu PJU tenaga surya bersertifikat SNI dan TKDN, artinya produk yang dipasok sudah memenuhi standar nasional dan berkontribusi terhadap peningkatan penggunaan komponen dalam negeri. Hal ini penting untuk proyek pemerintah karena sesuai dengan kebijakan transisi energi hijau dan peningkatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pada barang dan jasa publik.
Produk DBSN meliputi:
-
Lampu PJU solar cell all in one dan two in one dengan efisiensi tinggi.
-
Baterai lithium LiFePO4 berkapasitas besar, tahan lama, dan aman.
-
Tiang PJU oktagonal dan hexagonal berstandar SNI.
Dari sisi keandalan, DBSN tidak hanya berfokus pada penjualan produk, tetapi juga solusi menyeluruh—mulai dari perancangan sistem, pemilihan daya panel, hingga perhitungan kapasitas baterai yang sesuai dengan kebutuhan proyek.
Sebagai pengamat proyek energi di Aceh, saya melihat bahwa peran DBSN sangat signifikan dalam mempercepat adopsi energi surya. Mereka bukan sekadar pemasok, melainkan mitra strategis bagi pemerintah dan kontraktor lokal dalam memperluas jaringan penerangan desa dan kawasan industri yang berorientasi hijau.
Dukungan layanan teknisi, garansi, dan stok lokal
Salah satu nilai tambah DBSN adalah layanan teknisi dan garansi resmi pabrik. Setiap unit Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe yang dipasok DBSN dilengkapi dengan garansi hingga dua tahun serta layanan purna jual cepat tanggap. Ini menjadi faktor penting karena banyak proyek pemerintah membutuhkan jaminan layanan pasca-instalasi.
Keunggulan layanan DBSN mencakup:
-
Tim teknisi berpengalaman untuk instalasi di lapangan.
-
Dukungan teknis 24 jam bagi pelanggan proyek.
-
Ketersediaan stok lokal di Jakarta dan Surabaya untuk pengiriman cepat ke wilayah Aceh.
-
Pelatihan teknis bagi kontraktor dan operator daerah.
Kehadiran stok lokal menjadikan DBSN unggul dibanding distributor lain yang masih bergantung pada impor atau pengiriman luar negeri. Dengan sistem distribusi cepat dan tim lokal yang siap ke lapangan, DBSN mampu mempercepat pelaksanaan proyek PJU solar cell tanpa kendala rantai pasok.
Dari pengalaman lapangan, keberadaan tim teknis yang memahami kondisi geografis Aceh — termasuk pesisir dengan kadar garam tinggi — menjadi keunggulan tersendiri. Mereka mampu menyesuaikan instalasi agar panel surya lebih tahan korosi dan efisien dalam penyerapan sinar matahari.
Jaringan proyek pemerintah & swasta di Aceh
Selama beberapa tahun terakhir, DBSN telah dipercaya mengerjakan berbagai proyek PJU tenaga surya di wilayah Aceh. Mulai dari penerangan jalan desa, kawasan industri, hingga kompleks pendidikan dan fasilitas sosial.
Beberapa di antaranya termasuk:
-
Proyek penerangan jalan di kawasan Aceh Utara dan Bireuen.
-
Instalasi lampu jalan tenaga surya di area sekolah dan perumahan pemerintah.
-
Kerjasama dengan BUMN dan PLN dalam pilot project penerangan hemat energi.
Jaringan luas ini tidak hanya membuktikan kredibilitas DBSN, tetapi juga memperlihatkan kepercayaan tinggi dari instansi daerah. Kolaborasi antara sektor pemerintah dan swasta inilah yang mempercepat pemerataan infrastruktur penerangan di Aceh, sekaligus mendukung pencapaian target Indonesia Terang 2030.
Bagaimana Cara Ajukan Proyek PJU Tenaga Surya ke Pemerintah atau LKPP?
Langkah pengajuan proyek melalui e-catalogue
Untuk memudahkan proses pengadaan, pemerintah telah menyediakan platform e-catalogue LKPP, di mana produk Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe dari DBSN telah terdaftar secara resmi. Pengajuan proyek dapat dilakukan melalui beberapa tahap:
-
Login ke sistem e-catalogue LKPP.
-
Pilih kategori Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU TS).
-
Tentukan volume, kapasitas, dan tipe lampu (All in One / Two in One).
-
Pilih penyedia resmi yang memiliki sertifikat SNI & TKDN seperti DBSN.
-
Upload dokumen teknis (RAB, spesifikasi teknis, surat permintaan barang).
-
Tunggu proses verifikasi dan persetujuan pengadaan.
Langkah ini memastikan proses pengadaan transparan, efisien, dan sesuai regulasi pemerintah.
Persyaratan spesifikasi dan dokumen tender
Untuk proyek bersumber dari dana pemerintah atau APBD, ada beberapa persyaratan utama yang harus diperhatikan:
-
Sertifikat TKDN & SNI pada setiap komponen lampu, tiang, dan panel surya.
-
Surat garansi produk & layanan purna jual.
-
Spesifikasi teknis mencakup daya LED, kapasitas panel surya, dan umur baterai.
-
Dokumen administrasi proyek: NPWP, SIUP, izin usaha, dan dokumen kontraktor.
Dengan memenuhi persyaratan ini, peluang lolos verifikasi dan mendapatkan proyek jauh lebih besar. Distributor seperti DBSN menyediakan dukungan penuh berupa file spesifikasi, dokumen legalitas, hingga contoh RAB untuk memudahkan proses tender.
Tips sukses memenangkan proyek energi hijau
Bagi kontraktor atau rekanan pemerintah yang ingin mengikuti tender PJU tenaga surya, berikut beberapa strategi yang terbukti efektif:
-
Pilih produk yang terdaftar di e-catalogue dan memiliki sertifikat TKDN.
-
Pastikan desain sistem sesuai kebutuhan lokasi dan durasi penerangan.
-
Gunakan vendor dengan pengalaman proyek serupa di wilayah tropis.
-
Sertakan studi kelayakan sederhana dan estimasi penghematan energi.
-
Tampilkan komitmen terhadap energi bersih dan keberlanjutan dalam proposal.
Sebagai seseorang yang sering mendampingi proyek pengadaan daerah, saya melihat bahwa tender yang sukses selalu menonjolkan nilai manfaat sosial, efisiensi energi, dan kesiapan teknis penyedia. Pemerintah kini semakin menilai aspek impact — bukan sekadar harga terendah. Karena itu, kombinasi antara teknologi berkualitas dan reputasi distributor seperti DBSN menjadi penentu utama kemenangan proyek.
📢 Dapatkan template proposal PJU tenaga surya gratis (PDF Download).
Template ini berisi contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB), spesifikasi teknis, serta format presentasi tender yang dapat digunakan oleh kepala desa, kontraktor, dan dinas terkait.
Dengan panduan tersebut, Anda bisa langsung mengajukan proyek Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe secara resmi melalui platform LKPP atau kerjasama daerah dengan efisiensi maksimal.

Dengan dukungan distributor bersertifikat, jaringan proyek luas, dan akses mudah melalui e-catalogue LKPP, Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe terus menjadi solusi penerangan andalan yang mendorong pemerataan energi hijau di seluruh Aceh.
Apa Keunggulan Lampu Jalan Tenaga Surya Dibanding PJU Konvensional?
Nol biaya listrik dan perawatan minimal
Salah satu alasan utama mengapa Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe semakin diminati oleh pemerintah daerah dan kontraktor proyek adalah karena sistem ini tidak membutuhkan biaya listrik bulanan. Lampu tenaga surya bekerja sepenuhnya menggunakan energi matahari yang diserap oleh panel fotovoltaik, lalu disimpan dalam baterai lithium untuk digunakan malam hari. Artinya, tidak ada tagihan PLN dan tidak ada biaya tambahan untuk kabel distribusi.
Selain itu, lampu PJU tenaga surya modern seperti yang dipasok DBSN dirancang agar bebas perawatan (maintenance-free). Setiap unit memiliki sistem otomatis yang mengatur penyalaan dan pemadaman lampu sesuai intensitas cahaya. Teknologi sensor ini tidak hanya efisien, tetapi juga mengurangi risiko kerusakan akibat kesalahan pengoperasian manual.
Keuntungan utama:
-
Penghematan biaya listrik hingga 100%.
-
Tidak memerlukan infrastruktur kabel bawah tanah.
-
Perawatan ringan, cukup pemeriksaan panel dan baterai tahunan.
-
Cocok untuk daerah pesisir dan terpencil tanpa jaringan PLN.
“Sistem PJU berbasis tenaga surya merupakan investasi jangka panjang. Dalam 3–5 tahun, biaya penghematan listrik sudah dapat menutupi nilai investasi awal. Setelah itu, penerangan bisa dikatakan gratis selama masa pakai.”
— Dr. Ir. Fadli Anwar, M.Sc., Ahli Energi Terbarukan dari Kementerian ESDM.
Umur pakai hingga 10 tahun
Kelebihan lain yang tidak bisa diabaikan adalah umur pakai produk. Lampu PJU solar cell dari DBSN menggunakan baterai lithium LiFePO4 dengan masa pakai hingga 8–10 tahun, jauh lebih tahan dibanding baterai timbal-asam konvensional. Panel surya monocrystalline yang digunakan juga memiliki efisiensi di atas 22%, menjadikannya tangguh menghadapi kondisi cuaca ekstrem di pesisir Aceh.
Selain itu, lampu LED berdaya tinggi dalam sistem PJU solar mampu bertahan hingga 50.000 jam penggunaan. Dengan manajemen daya pintar, sistem ini menyesuaikan tingkat kecerahan sesuai kebutuhan, sehingga umur lampu dan baterai dapat diperpanjang.
Spesifikasi umum PJU solar modern:
-
Daya LED: 40–100 watt.
-
Panel surya: 100–200 Wp (monocrystalline).
-
Daya tahan baterai: hingga 5 malam tanpa sinar matahari penuh.
-
Umur pakai sistem: ±10 tahun.
Dengan umur panjang ini, pemerintah daerah tidak perlu mengganti unit setiap tahun, sehingga anggaran dapat dialihkan untuk pembangunan sektor lain.
Kontribusi terhadap program transisi energi hijau nasional
Implementasi Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe bukan hanya solusi teknis, tetapi juga kontribusi nyata terhadap program transisi energi hijau nasional. Pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan bauran energi terbarukan hingga 23% pada tahun 2025, dan proyek penerangan tenaga surya termasuk salah satu langkah strategisnya.
Dengan penggunaan lampu jalan berbasis tenaga matahari, emisi karbon dapat ditekan secara signifikan. Setiap unit PJU tenaga surya berdaya 60W dapat mengurangi emisi hingga 250–300 kg CO₂ per tahun, setara dengan menanam sekitar 10 pohon.
DBSN turut mendukung program ini dengan menghadirkan produk bersertifikat SNI dan TKDN, memastikan seluruh proyek sesuai dengan kebijakan nasional. Lampu tenaga surya juga menjadi simbol komitmen pemerintah daerah terhadap pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Berapa Harga dan Paket PJU Solar Cell di Lhokseumawe?
Daftar kisaran harga All in One, Two in One, dan paket lengkap
Harga Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe bervariasi tergantung jenis, kapasitas, dan kebutuhan proyek. DBSN menyediakan beberapa varian paket yang fleksibel untuk pemerintah, kontraktor, maupun desa mandiri energi.
Kisaran harga umum (harga indikatif):
-
PJU All in One 40W: Rp 6.500.000 – Rp 8.000.000/unit.
-
PJU Two in One 60W: Rp 9.000.000 – Rp 11.500.000/unit.
-
Paket lengkap + tiang oktagonal 7 meter + instalasi: Rp 13.000.000 – Rp 16.000.000/unit.
Harga sudah termasuk panel surya, baterai lithium LiFePO4, lampu LED, dan sistem sensor otomatis. Untuk proyek skala besar, DBSN memberikan harga khusus dan garansi tambahan hingga 2 tahun.
Simulasi perhitungan biaya per tiang & per desa
Untuk memberikan gambaran efisiensi biaya, berikut simulasi sederhana:
-
Desa dengan 40 titik lampu jalan tenaga surya (tipe 60W)
-
Harga per unit: Rp 10.000.000
-
Total investasi: Rp 400.000.000
-
Estimasi penghematan listrik per tahun: Rp 80.000.000
-
Payback period: ±5 tahun
-
Umur pakai sistem: 10 tahun
-
Setelah tahun kelima, desa tersebut tidak perlu lagi mengeluarkan biaya listrik, sementara lampu tetap beroperasi setiap malam. Artinya, selama 5 tahun berikutnya, sistem penerangan berjalan tanpa biaya operasional.
Simulasi ini menunjukkan bahwa penggunaan PJU solar bukan sekadar investasi ramah lingkungan, tapi juga memberikan manfaat ekonomi jangka panjang.
Opsi pembelian melalui e-catalogue LKPP
Untuk mempermudah proses pengadaan, DBSN telah terdaftar resmi di platform e-catalogue LKPP di kategori Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya. Hal ini memungkinkan pemerintah daerah, kepala desa, dan kontraktor untuk melakukan pembelian dengan proses yang transparan dan cepat.
Langkah pembelian melalui e-catalogue:
-
Masuk ke sistem e-katalog LKPP.
-
Pilih kategori PJU Tenaga Surya (Solar Cell).
-
Cari penyedia “DBSN” sebagai distributor resmi bersertifikat TKDN.
-
Tentukan jumlah dan tipe lampu yang diinginkan.
-
Proses pengadaan akan diverifikasi secara online oleh sistem LKPP.
Dengan cara ini, proyek dapat berjalan sesuai prosedur resmi tanpa perlu tender manual. Selain itu, DBSN juga menyediakan layanan konsultasi proyek gratis untuk menentukan kapasitas, jumlah unit, dan lokasi pemasangan optimal.
Bagaimana Prospek dan Tren Penggunaan Lampu Jalan Tenaga Surya di Aceh?
Dukungan pemerintah daerah terhadap energi terbarukan
Pemerintah Aceh melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong pengembangan energi baru terbarukan, termasuk penerangan jalan tenaga surya. Program “Aceh Terang Mandiri Energi” menargetkan peningkatan penggunaan lampu jalan berbasis solar cell di berbagai kabupaten, terutama wilayah pesisir dan perbatasan.
Dukungan ini tidak hanya berupa kebijakan, tetapi juga realisasi proyek melalui kerja sama dengan penyedia berpengalaman seperti DBSN. Setiap proyek diarahkan untuk memenuhi standar nasional dan mendukung komitmen pengurangan emisi karbon.
Proyek percontohan desa mandiri energi di Aceh
Beberapa desa di Aceh, seperti di wilayah Blang Mangat dan Muara Batu, telah menjadi proyek percontohan desa mandiri energi dengan sistem lampu jalan tenaga surya. Proyek ini berhasil menurunkan angka kriminalitas malam hari, meningkatkan aktivitas ekonomi, dan menumbuhkan rasa aman bagi masyarakat.
Hasil positif proyek desa mandiri energi:
-
Peningkatan aktivitas ekonomi 20–30% pada malam hari.
-
Pengurangan biaya listrik PLN secara signifikan.
-
Warga ikut berpartisipasi dalam pemeliharaan sistem.
Proyek-proyek ini menunjukkan bahwa penerangan tenaga surya bukan hanya teknologi, tetapi juga sarana pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kemandirian energi lokal.
Potensi kerjasama swasta & pemerintah dalam smart city project
Tren selanjutnya yang mulai berkembang di Aceh adalah integrasi sistem Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe dalam proyek Smart City dan Green City. Pemerintah daerah bersama sektor swasta kini mulai membangun kawasan terpadu dengan sistem penerangan cerdas yang terhubung ke jaringan digital.
Lampu jalan modern dilengkapi sensor cahaya dan IoT monitoring, memungkinkan operator mengatur intensitas dan mendeteksi kerusakan secara real-time. DBSN sebagai penyedia teknologi siap berkolaborasi dengan mitra swasta maupun BUMN dalam pengembangan sistem penerangan cerdas ini.
📢 Hubungi DBSN untuk penawaran proyek penerangan energi hijau.
Dengan pengalaman, dukungan teknis, serta komitmen terhadap inovasi berkelanjutan, DBSN siap membantu pemerintah daerah dan kontraktor mewujudkan Aceh yang terang, hemat energi, dan berwawasan lingkungan melalui penerapan Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe di seluruh kawasan.

FAQ – People Also Ask tentang Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe
1. Apa itu Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe dan bagaimana cara kerjanya?
Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe adalah sistem penerangan jalan yang menggunakan energi matahari sebagai sumber daya utama. Panel surya (solar panel) menyerap cahaya matahari di siang hari, lalu mengubahnya menjadi energi listrik yang disimpan dalam baterai lithium LiFePO4. Energi ini digunakan untuk menyalakan lampu LED di malam hari secara otomatis tanpa koneksi ke jaringan PLN.
2. Mengapa Lampu Jalan Tenaga Surya lebih efisien dibanding PJU konvensional?
Lampu tenaga surya tidak memerlukan tagihan listrik bulanan karena bekerja secara mandiri dengan energi surya. Selain itu, perawatannya sangat minim, umur pakai baterai dan panel surya bisa mencapai 8–10 tahun, serta tidak membutuhkan jaringan kabel rumit. PJU konvensional bergantung pada listrik PLN dan menimbulkan biaya operasional rutin.
3. Berapa harga pemasangan Lampu Jalan Tenaga Surya di Lhokseumawe?
Harga bervariasi tergantung jenis dan kapasitas lampu. Secara umum:
-
PJU All in One 40W: Rp 6,5–8 juta/unit
-
PJU Two in One 60W: Rp 9–11 juta/unit
-
Paket lengkap dengan tiang & instalasi: Rp 13–16 juta/unit
Untuk proyek besar atau pengadaan pemerintah, DBSN menyediakan harga khusus dan dukungan teknis lengkap melalui e-catalogue LKPP.
4. Siapa distributor resmi Lampu Jalan Tenaga Surya di Lhokseumawe?
DBSN adalah distributor resmi bersertifikat SNI dan TKDN yang menyediakan berbagai jenis PJU tenaga surya, mulai dari All in One, Two in One, hingga sistem lengkap dengan tiang oktagonal. DBSN memiliki stok lokal di Indonesia, layanan teknisi berpengalaman, garansi resmi, dan telah menangani banyak proyek pemerintah dan swasta di Aceh.
5. Apakah Lampu Jalan Tenaga Surya bisa digunakan di daerah terpencil?
Ya, bisa. Justru sistem ini dirancang untuk wilayah tanpa jaringan listrik PLN, seperti pesisir, perbukitan, dan perbatasan. Panel surya mengubah sinar matahari langsung menjadi energi listrik tanpa perlu jaringan kabel panjang. Bahkan saat cuaca mendung, lampu masih bisa menyala berkat kapasitas baterai penyimpanan yang besar.
6. Bagaimana cara mengajukan proyek PJU Tenaga Surya ke pemerintah atau LKPP?
Proyek dapat diajukan melalui platform e-catalogue LKPP dengan langkah berikut:
-
Login ke sistem e-katalog LKPP.
-
Pilih kategori “Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya.”
-
Pilih penyedia resmi seperti DBSN.
-
Tentukan volume dan spesifikasi.
-
Lengkapi dokumen teknis dan administratif (RAB, SNI, TKDN, surat permintaan barang).
-
Tunggu proses verifikasi dan persetujuan.
DBSN juga menyediakan template proposal proyek (PDF) untuk membantu proses pengajuan.
7. Apa dampak sosial dan lingkungan dari pemasangan Lampu Jalan Tenaga Surya di Aceh?
Pemasangan lampu tenaga surya membawa dampak positif yang besar:
-
Meningkatkan keamanan dan aktivitas ekonomi malam hari.
-
Mengurangi beban anggaran listrik daerah.
-
Mendukung transisi energi hijau dan menekan emisi karbon.
-
Mewujudkan desa mandiri energi dan ramah lingkungan.
Proyek di beberapa desa seperti Blang Mangat dan Muara Batu telah membuktikan peningkatan aktivitas ekonomi hingga 30% setelah instalasi PJU solar cell.
8. Apa garansi dan layanan purna jual dari DBSN?
DBSN memberikan garansi resmi hingga 2 tahun untuk setiap produk Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe, termasuk dukungan teknisi profesional, pelatihan instalasi, serta ketersediaan suku cadang lokal. Layanan purna jual cepat tanggap menjadi salah satu alasan banyak instansi memilih DBSN sebagai mitra proyek energi hijau.
9. Apakah Lampu Jalan Tenaga Surya bisa diintegrasikan dengan sistem Smart City?
Ya. Teknologi terbaru memungkinkan PJU solar cell dilengkapi sensor IoT (Internet of Things) yang memantau kondisi lampu, baterai, dan intensitas cahaya secara real-time. Ini mendukung konsep Smart City dan Green City di berbagai daerah Aceh, menjadikan sistem penerangan lebih efisien dan adaptif terhadap kebutuhan lingkungan.
10. Berapa lama waktu instalasi Lampu Jalan Tenaga Surya untuk satu proyek desa?
Waktu instalasi tergantung jumlah unit dan kondisi lokasi. Rata-rata, satu tim teknisi DBSN mampu memasang 15–25 unit per hari. Untuk proyek desa dengan 40 titik lampu, proses instalasi biasanya selesai dalam 2–3 hari, termasuk pengujian sistem dan pelatihan operator lokal.
📢 Tertarik menerapkan Lampu Jalan Tenaga Surya Lhokseumawe untuk proyek Anda?
Hubungi DBSN sekarang untuk konsultasi gratis, survei lokasi, dan penawaran proyek penerangan energi hijau.
🌐 Kunjungi: www.pjusolarcellindonesia.com
📞 WA: +62 812-xxxx-xxxx
💡 Wujudkan Lhokseumawe terang, hemat energi, dan berkelanjutan bersama DBSN!
