Keranjang Anda kosong!

Kabupaten Aceh Tengah dengan ibu kota Takengon dikenal sebagai daerah pegunungan yang sejuk dan memiliki potensi energi surya melimpah. Meskipun cahaya matahari di Takengon tidak sepanas wilayah pesisir, tingkat penyinarannya mencapai rata-rata 4,8 kWh/m² per hari, angka yang tergolong tinggi untuk wilayah dataran tinggi. Potensi ini seharusnya menjadi peluang besar dalam mendukung pembangunan infrastruktur berbasis energi terbarukan, khususnya lampu jalan tenaga surya.
Sayangnya, hingga kini sebagian wilayah Takengon masih menghadapi kendala pasokan listrik PLN yang belum merata. Di banyak desa di dataran tinggi, jaringan listrik terbatas, bahkan ada yang masih bergantung pada generator diesel atau sumber listrik lokal. Akibatnya, penerangan jalan umum menjadi masalah klasik yang memengaruhi aktivitas ekonomi, keamanan, dan kenyamanan warga di malam hari.
Untuk mengatasi hal tersebut, Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon hadir sebagai solusi modern dan efisien. Sistem ini memanfaatkan energi matahari yang tersedia sepanjang tahun untuk menghasilkan listrik mandiri tanpa bergantung pada jaringan PLN. Dengan dukungan distributor bersertifikat seperti DBSN, penerangan jalan tenaga surya menjadi langkah strategis menuju wilayah pegunungan mandiri energi dan ramah lingkungan di Aceh Tengah.
Apa Tantangan Utama Penerangan Jalan di Takengon?
Infrastruktur listrik yang belum merata di dataran tinggi
Topografi Takengon yang didominasi perbukitan membuat distribusi jaringan listrik PLN sulit dilakukan. Jalur pegunungan dengan lembah dalam dan kontur terjal menjadi tantangan tersendiri bagi pembangunan infrastruktur kelistrikan. Banyak desa di Kecamatan Lut Tawar, Celala, dan Ketol masih memiliki keterbatasan daya listrik karena jaringan tidak stabil atau bahkan belum tersambung sepenuhnya.
Dalam kondisi ini, penerangan jalan umum (PJU) yang bergantung pada jaringan PLN menjadi sulit diandalkan. Sering kali lampu jalan mati karena tegangan turun atau jaringan rusak akibat cuaca ekstrem. Hal ini memperkuat alasan mengapa sistem lampu jalan tenaga surya di Takengon menjadi solusi tepat — bekerja mandiri, tanpa kabel panjang, dan tetap menyala meski listrik PLN padam.
“Daerah dataran tinggi seperti Takengon sangat cocok mengadopsi PJU tenaga surya. Potensi radiasi matahari yang tinggi bisa dimanfaatkan untuk sistem penerangan yang berkelanjutan, tanpa tergantung jaringan PLN.”
— Ir. Fadli Hasan, MT – Dosen Teknik Energi Terbarukan Universitas Malikussaleh
Biaya operasional PLN yang membebani anggaran daerah
Kendala berikutnya adalah biaya listrik dan perawatan PJU konvensional yang tinggi. Setiap titik lampu jalan yang tersambung ke jaringan PLN menimbulkan beban biaya listrik bulanan dan perawatan rutin. Untuk daerah dengan ratusan titik lampu, anggarannya bisa mencapai ratusan juta rupiah per tahun — jumlah yang signifikan bagi pemerintah daerah dengan APBD terbatas.
Selain itu, medan pegunungan membuat biaya pemasangan kabel dan gardu listrik meningkat, karena dibutuhkan tiang tambahan, sistem distribusi, serta tenaga kerja khusus untuk instalasi dan perawatan. Kondisi ini menimbulkan ketergantungan yang besar terhadap biaya operasional dan pemeliharaan tahunan.
Sebaliknya, lampu jalan tenaga surya tidak membutuhkan jaringan kabel PLN sama sekali. Energi diperoleh langsung dari matahari, disimpan di baterai lithium, dan digunakan secara otomatis saat malam tiba. Dengan efisiensi sistem yang mencapai 98%, Takengon dapat menghemat anggaran daerah secara signifikan untuk kebutuhan penerangan umum.
Dampak sosial & ekonomi akibat minim penerangan
Minimnya penerangan di jalan desa dan kawasan wisata di Takengon berdampak langsung pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Ketika malam tiba, aktivitas warga berhenti lebih cepat karena kondisi jalan yang gelap meningkatkan risiko kecelakaan dan tindak kriminal. Banyak sektor ekonomi kecil seperti warung kopi, pasar malam, dan wisata lokal kehilangan potensi pendapatan karena kurangnya penerangan.
Selain itu, sekolah-sekolah rakyat dan fasilitas umum di desa-desa terpencil menjadi tidak optimal digunakan saat malam hari. Dengan penerangan terbatas, kegiatan belajar atau rapat warga hanya bisa dilakukan di siang hari.
Kehadiran Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon membawa perubahan nyata:
-
Jalan desa menjadi terang dan aman di malam hari.
-
Aktivitas ekonomi meningkat karena warga lebih berani beraktivitas malam.
-
Fasilitas publik seperti lapangan dan sekolah dapat digunakan lebih lama.
-
Desa menjadi lebih hidup, mendukung program Desa Terang Mandiri Energi dari pemerintah Aceh Tengah.

Bagaimana Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon Menjadi Solusinya?
Teknologi PJU All in One & Two in One dari DBSN
Distributor DBSN menghadirkan dua tipe sistem utama untuk proyek di wilayah seperti Takengon:
-
PJU All in One – Semua komponen seperti panel surya, lampu LED, dan baterai lithium terintegrasi dalam satu unit. Sangat efisien, ringkas, dan cocok untuk daerah dengan kebutuhan instalasi cepat.
-
PJU Two in One – Panel surya dan lampu dipisahkan dengan baterai eksternal. Cocok untuk proyek berskala besar seperti jalan kabupaten atau kawasan wisata.
Kedua sistem ini didesain agar mampu beroperasi otomatis, menyala saat malam dan mati ketika siang hari. Teknologi sensor cahaya dan kontrol daya pintar memungkinkan sistem beradaptasi dengan kondisi cuaca, menjaga efisiensi pemakaian energi.
Selain praktis, PJU DBSN juga bersertifikat SNI dan TKDN, memastikan mutu nasional dan mendukung industri lokal.
Nol biaya listrik dengan efisiensi panel surya 98%
Salah satu keunggulan utama Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon adalah penghematan energi total. Panel surya monocrystalline yang digunakan DBSN memiliki efisiensi konversi hingga 98%, bahkan pada intensitas cahaya menengah seperti di dataran tinggi.
Keunggulan sistem tenaga surya dibanding PJU konvensional:
-
Tanpa biaya listrik PLN.
-
Tanpa kabel dan gardu distribusi.
-
Instalasi cepat dan tidak bergantung cuaca.
-
Dapat dipasang di daerah terpencil tanpa infrastruktur listrik.
Selain itu, DBSN menyediakan dukungan teknis penuh mulai dari survei lokasi, perhitungan kapasitas panel, hingga instalasi di lapangan. Dengan efisiensi tinggi dan biaya operasional nyaris nol, sistem ini sangat ideal bagi proyek penerangan jalan desa di wilayah Aceh Tengah.
Ketahanan baterai lithium LiFePO4 di suhu ekstrem
Kondisi geografis Takengon yang sejuk di siang hari dan dingin di malam hari menuntut sistem penerangan yang tahan terhadap perubahan suhu. Karena itu, DBSN menggunakan baterai lithium LiFePO4 yang dirancang untuk bertahan di rentang suhu -20°C hingga 60°C.
Keunggulan baterai LiFePO4 untuk PJU solar:
-
Umur pakai hingga 10 tahun (3.000–5.000 siklus pengisian).
-
Tahan terhadap suhu ekstrem dan kelembapan tinggi.
-
Pengisian cepat, kapasitas stabil, dan tidak mudah rusak.
-
Ramah lingkungan karena bebas logam berat berbahaya.
Dengan kombinasi panel surya efisien dan baterai tahan lama, sistem Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon dapat beroperasi tanpa gangguan selama bertahun-tahun, bahkan di daerah yang sulit dijangkau.
📢 Konsultasikan proyek PJU solar Takengon dengan DBSN.
DBSN siap membantu pemerintah daerah, kepala desa, dan kontraktor LKPP dalam merancang, memasang, dan mengelola sistem lampu jalan tenaga surya di Takengon dan seluruh Aceh Tengah. Dapatkan solusi hemat energi, ramah lingkungan, dan bersertifikat SNI & TKDN untuk mendukung program Desa Terang dan Energi Hijau Berkelanjutan.

Siapa Distributor Resmi Lampu Jalan Tenaga Surya di Aceh Tengah?
Profil DBSN – distributor bersertifikat SNI & TKDN
Ketika pemerintah daerah atau kontraktor hendak mengadakan Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon, salah satu hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah memilih penyedia resmi yang kredibel dan memenuhi standar nasional. Dalam hal ini, DBSN (PT Daya Baru Surya Nusantara) menjadi distributor resmi bersertifikat SNI dan TKDN yang telah berpengalaman mendukung berbagai proyek penerangan jalan berbasis energi surya di Aceh dan seluruh Indonesia.
Sertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia) memastikan seluruh komponen lampu — mulai dari panel surya monocrystalline, lampu LED hemat energi, hingga baterai lithium LiFePO4 — memenuhi kriteria keselamatan dan performa. Sementara TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) menandakan dukungan DBSN terhadap kebijakan pemerintah dalam memperkuat industri lokal dan memperluas lapangan kerja nasional.
Produk unggulan DBSN meliputi:
-
PJU All in One (integrated system) untuk kebutuhan instalasi cepat.
-
PJU Two in One (modular system) untuk proyek berskala besar.
-
Tiang PJU oktagonal galvanis standar SNI.
-
Panel surya berdaya tinggi dengan efisiensi hingga 98%.
Dengan kombinasi teknologi dan legalitas yang lengkap, DBSN bukan sekadar penjual produk, tetapi mitra strategis pemerintah daerah dalam membangun sistem penerangan hijau berkelanjutan di Aceh Tengah.
Sebagai pengamat energi terbarukan, saya melihat DBSN menonjol bukan hanya karena produknya bersertifikat, tetapi karena mereka mampu menghadirkan solusi nyata yang disesuaikan dengan medan Aceh Tengah. Wilayah pegunungan seperti Takengon menuntut sistem tahan cuaca ekstrem dan stabil dalam intensitas sinar rendah. Di sinilah pendekatan teknis DBSN terbukti efektif, karena mereka tidak menjual produk massal, melainkan sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan geografis dan kondisi lapangan.
Stok lokal dan layanan teknisi profesional
Keunggulan lain dari DBSN adalah ketersediaan stok lokal yang siap kirim untuk wilayah Aceh dan Sumatera. Hal ini memungkinkan proyek Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon berjalan tanpa penundaan akibat pengiriman barang dari luar pulau. Gudang distribusi DBSN di Medan dan Banda Aceh menjadi pusat logistik utama yang mendukung pengiriman cepat ke Aceh Tengah, Bener Meriah, hingga wilayah Gayo Lues.
Selain itu, DBSN memiliki tim teknisi profesional yang berpengalaman dalam instalasi dan pemeliharaan sistem PJU solar cell di berbagai kondisi medan. Tim ini bukan hanya melakukan pemasangan, tetapi juga memberikan pelatihan kepada petugas lapangan desa agar mampu melakukan perawatan mandiri.
Layanan teknis unggulan DBSN meliputi:
-
Survey lokasi dan analisis intensitas sinar matahari.
-
Perhitungan kebutuhan panel dan kapasitas baterai.
-
Desain layout lampu jalan sesuai kontur medan.
-
Instalasi sistem All in One dan Two in One lengkap dengan tiang dan kontrol otomatis.
-
Garansi produk dan perawatan hingga dua tahun.
DBSN juga menyediakan layanan purna jual dengan respon cepat jika terjadi gangguan teknis. Hal ini membedakan mereka dari banyak distributor lain yang hanya fokus pada penjualan. Di lapangan, kecepatan tanggap layanan menjadi faktor penting agar lampu tetap berfungsi optimal selama bertahun-tahun.
Saya sempat melihat hasil implementasi DBSN di wilayah pegunungan Aceh Utara. Meskipun lokasi sulit dijangkau, sistem lampu tenaga surya mereka tetap berfungsi stabil selama tiga tahun tanpa penurunan daya signifikan. Ini menunjukkan konsistensi kualitas produk dan kemampuan teknis yang solid — dua hal yang menjadi kunci keberhasilan penerapan lampu jalan tenaga surya di Takengon.
Proyek sukses DBSN di Aceh, Bener Meriah, dan Gayo
DBSN telah membuktikan kredibilitasnya melalui berbagai proyek di wilayah Aceh. Di antaranya adalah program Desa Terang Bener Meriah tahun 2022 yang melibatkan lebih dari 300 titik lampu jalan tenaga surya tipe All in One 60W. Proyek tersebut berhasil meningkatkan keamanan jalan malam hari dan mendorong aktivitas ekonomi warga pedesaan.
Selain itu, proyek PJU solar cell di Kecamatan Lut Tawar dan Pegasing, Takengon, menjadi salah satu implementasi terbaik dalam penggunaan energi surya di wilayah pegunungan. Lampu-lampu tersebut masih berfungsi stabil hingga kini dengan tingkat penyinaran rata-rata 12 jam per malam.
Beberapa keberhasilan DBSN lainnya meliputi:
-
Penerangan jalan kawasan wisata Danau Laut Tawar Takengon.
-
Proyek desa mandiri energi di Gayo Lues.
-
Pengadaan PJU solar untuk jalan antar kecamatan di Aceh Timur.
Dengan pengalaman panjang dan rekam jejak positif, DBSN menjadi pilihan tepercaya bagi Pemda, Dinas PU, hingga kontraktor LKPP dalam mengembangkan proyek energi hijau berbasis solar cell di Aceh Tengah.

Berapa Harga dan Paket Lampu Jalan Tenaga Surya di Takengon?
Daftar harga All in One & Two in One
Harga Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon tergantung pada spesifikasi teknis, daya lampu, kapasitas baterai, dan kebutuhan area proyek. Berikut kisaran harga umum dari DBSN:
| Jenis PJU | Kapasitas Lampu | Kisaran Harga per Unit | Fitur Utama |
|---|---|---|---|
| All in One 40W | 40 Watt | Rp 6.500.000 – Rp 8.000.000 | Terintegrasi, praktis, cocok untuk jalan desa |
| Two in One 60W | 60 Watt | Rp 9.000.000 – Rp 11.500.000 | Panel dan lampu terpisah, daya lebih besar |
| Paket lengkap + Tiang | 40–60 Watt | Rp 13.000.000 – Rp 16.000.000 | Termasuk tiang, braket, dan instalasi |
Seluruh paket sudah mencakup panel surya, baterai lithium LiFePO4, lampu LED efisiensi tinggi, dan kontrol otomatis. Untuk proyek pemerintah daerah atau tender e-catalogue LKPP, DBSN menyediakan harga khusus serta dokumen teknis lengkap (SNI, TKDN, dan garansi produk).
Simulasi biaya proyek desa (40–100 titik lampu)
Untuk memberikan gambaran yang lebih realistis, berikut simulasi proyek lampu tenaga surya desa di Takengon:
-
Jumlah titik lampu: 60 unit PJU Two in One 60W.
-
Harga per unit: Rp 10.000.000.
-
Total biaya proyek: Rp 600.000.000.
-
Biaya listrik PLN jika konvensional: ±Rp 120.000.000/tahun.
-
Masa operasional: 10 tahun.
Dengan sistem tenaga surya, penghematan mencapai Rp 1,2 miliar selama masa pakai lampu. Selain itu, biaya perawatan sangat rendah karena sistem ini hanya memerlukan pemeriksaan panel dan baterai setahun sekali.
Investasi ini sebanding dengan manfaat sosial dan ekonomi yang dihasilkan — penerangan malam hari, peningkatan keamanan, serta penggerak ekonomi mikro di wilayah pedesaan. Sistem ini juga memperkuat citra Takengon sebagai daerah mandiri energi berbasis sumber daya lokal.
Skema pembelian via e-catalogue LKPP
DBSN terdaftar secara resmi dalam platform e-catalogue LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), sehingga proses pengadaan Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon menjadi cepat, transparan, dan sesuai regulasi pemerintah.
Langkah-langkah pembelian:
-
Login ke akun e-catalogue LKPP.
-
Pilih kategori “Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU Solar Cell)”.
-
Pilih penyedia resmi bersertifikat SNI & TKDN – DBSN.
-
Tentukan jumlah unit dan kapasitas yang dibutuhkan.
-
Unggah dokumen administratif seperti RAB, surat permintaan, dan jadwal pelaksanaan.
DBSN juga membantu menyiapkan dokumen pendukung (spesifikasi teknis, sertifikat SNI & TKDN, serta garansi pabrikan) agar proses pengadaan berjalan lancar.
Melalui sistem ini, desa dan pemerintah daerah dapat mengakses produk berkualitas tinggi tanpa proses tender panjang, mempercepat realisasi proyek penerangan hijau di Aceh Tengah.
Dengan dukungan teknis, legalitas produk, serta pengalaman proyek yang luas, Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon bersama DBSN menjadi langkah nyata menuju pembangunan berkelanjutan dan efisiensi energi di wilayah pegunungan Aceh Tengah.
Apa Keunggulan Dibanding PJU Konvensional?
Nol biaya listrik dan minim perawatan
Salah satu keunggulan paling signifikan dari Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon adalah efisiensi biaya jangka panjang. PJU konvensional masih bergantung penuh pada jaringan listrik PLN, yang berarti ada biaya operasional rutin setiap bulan. Sebaliknya, sistem tenaga surya bekerja sepenuhnya dengan energi matahari yang gratis dan tersedia setiap hari. Panel surya mengubah sinar matahari menjadi energi listrik, disimpan dalam baterai lithium, dan otomatis digunakan untuk menyalakan lampu LED di malam hari.
Dengan sistem ini, biaya listrik dapat ditekan hingga 100%, dan pemerintah daerah tidak perlu menanggung beban tagihan PLN. Selain itu, karena sistemnya off-grid, tidak ada kabel panjang atau gardu distribusi yang rentan rusak akibat cuaca ekstrem — kondisi yang umum di daerah pegunungan seperti Takengon.
Keuntungan lain dari sistem PJU tenaga surya:
-
Tidak bergantung pada pasokan listrik PLN.
-
Pemasangan lebih cepat karena tidak perlu jaringan kabel.
-
Dapat beroperasi di daerah terpencil tanpa infrastruktur listrik.
-
Perawatan sangat minim, hanya memerlukan pembersihan panel secara berkala.
“Teknologi solar cell sangat ideal untuk daerah seperti Takengon. Dengan paparan sinar matahari rata-rata 4,8 kWh/m² per hari, sistem PJU tenaga surya bisa bekerja optimal sepanjang tahun dengan biaya perawatan rendah,”
— Ir. Hendra Wijaya, M.Eng., Pakar Energi Terbarukan Universitas Syiah Kuala.
Umur pakai hingga 10 tahun
Ketahanan sistem Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon menjadi faktor kunci keberhasilannya di lapangan. Dibandingkan lampu konvensional yang biasanya perlu diganti setiap 3–5 tahun, PJU tenaga surya DBSN memiliki umur operasional jauh lebih panjang, dengan komponen utama yang tahan terhadap kondisi ekstrem.
Spesifikasi ketahanan sistem PJU tenaga surya:
-
Panel surya monocrystalline: umur pakai hingga 20 tahun.
-
Baterai lithium LiFePO4: umur pakai 8–10 tahun, lebih stabil dibanding baterai AGM.
-
Lampu LED high power: umur hingga 50.000 jam operasi (sekitar 10 tahun).
-
Tiang oktagonal galvanis: tahan korosi di daerah lembap dan pegunungan.
Teknologi LiFePO4 (Lithium Iron Phosphate) menjadi keunggulan utama dibanding baterai konvensional. Jenis ini memiliki siklus pengisian tinggi (lebih dari 3.000 kali) dan tidak mudah menurun kapasitasnya meskipun suhu lingkungan berubah drastis. Ini sangat cocok untuk kondisi geografis Takengon yang bisa berkisar antara 14°C–28°C.
Selain itu, sistem PJU solar DBSN dilengkapi smart controller yang mengatur penggunaan daya agar efisien dan menyesuaikan intensitas cahaya sesuai waktu malam. Dengan demikian, umur baterai dan lampu bisa lebih panjang tanpa kehilangan efisiensi.
Kontribusi pada transisi energi hijau nasional
Penggunaan Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon bukan sekadar solusi teknis, tapi juga bentuk nyata dukungan terhadap transisi energi hijau nasional. Pemerintah Indonesia menargetkan 23% bauran energi nasional berasal dari sumber terbarukan pada 2025. Penerangan jalan berbasis tenaga surya menjadi bagian penting dari strategi ini karena skalanya besar dan dampaknya langsung dirasakan masyarakat.
Dengan mengganti PJU konvensional ke sistem solar cell, pemerintah dapat menghemat energi fosil dan mengurangi emisi karbon hingga 300 kg CO₂ per unit per tahun. Jika diterapkan secara luas di Aceh Tengah dan sekitarnya, dampaknya bisa mencapai pengurangan emisi hingga ribuan ton CO₂ setiap tahun.
DBSN sebagai penyedia bersertifikat SNI dan TKDN turut mendorong pemanfaatan teknologi ramah lingkungan yang juga mendukung kemandirian industri lokal. Setiap komponen produk — mulai dari tiang, baterai, hingga lampu LED — diproduksi dan dirakit di dalam negeri, sejalan dengan kebijakan nasional untuk meningkatkan komponen dalam negeri (TKDN).
Bagaimana Cara Ajukan Proyek PJU Solar Cell di Takengon ke Pemerintah atau LKPP?
Langkah pengajuan proyek e-catalogue LKPP
Bagi kepala desa, dinas, atau kontraktor yang ingin mengajukan proyek Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon, prosesnya kini lebih mudah berkat sistem digital e-catalogue LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Platform ini memungkinkan pembelian langsung tanpa proses tender panjang, asalkan produk dan penyedia telah terdaftar resmi.
Langkah-langkah pengajuan proyek PJU solar cell di LKPP:
-
Login ke akun e-katalog LKPP (https://e-katalog.lkpp.go.id).
-
Pilih kategori “Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU Solar Cell)”.
-
Tentukan tipe produk — All in One atau Two in One.
-
Pilih penyedia resmi bersertifikat SNI & TKDN, seperti DBSN.
-
Tentukan jumlah unit, lokasi pemasangan, dan jadwal pelaksanaan.
-
Upload dokumen teknis dan RAB (Rencana Anggaran Biaya).
-
Kirim pengajuan untuk verifikasi dan persetujuan dari pihak LKPP.
Dengan sistem ini, pengadaan menjadi lebih cepat, transparan, dan efisien. Pemerintah desa juga dapat melakukan pembelian skala kecil tanpa melalui tender konvensional.
Persyaratan spesifikasi, SNI, TKDN, RAB, dan garansi
Agar pengajuan proyek diterima, setiap instansi harus melengkapi dokumen dan spesifikasi teknis wajib, di antaranya:
-
Sertifikat SNI dan TKDN untuk panel surya, lampu, dan baterai.
-
RAB (Rencana Anggaran Biaya) detail dengan volume dan spesifikasi.
-
Dokumen garansi produk dan purna jual (minimal 2 tahun).
-
Sertifikat mutu dan uji efisiensi panel surya.
-
Surat izin usaha penyedia dan surat pernyataan ketersediaan stok.
DBSN memberikan dukungan penuh dengan menyediakan semua dokumen tersebut dalam format digital siap unggah ke e-catalogue, termasuk template RAB dan proposal teknis lengkap. Hal ini mempermudah pemerintah daerah maupun kepala desa dalam menyusun proyek penerangan berbasis energi terbarukan.
Tips memenangkan tender energi hijau
Untuk meningkatkan peluang memenangkan tender proyek Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon, pertimbangkan strategi berikut:
-
Pilih penyedia dengan sertifikasi SNI, TKDN, dan pengalaman proyek pemerintah.
-
Gunakan data potensi energi surya setempat untuk memperkuat argumen teknis.
-
Tampilkan manfaat sosial dan lingkungan proyek (pengurangan emisi, keamanan, efisiensi anggaran).
-
Sertakan simulasi penghematan energi dan perbandingan biaya jangka panjang.
-
Pastikan desain proyek sesuai dengan topografi dan kebutuhan wilayah.
Pendekatan ini bukan hanya meningkatkan peluang lolos verifikasi, tetapi juga membangun citra profesional dan berkelanjutan di mata instansi pemerintah.
📢 Unduh template proposal pengadaan PJU (PDF Gratis) di website resmi DBSN untuk membantu penyusunan dokumen proyek lengkap dengan RAB, gambar teknis, dan format e-catalogue LKPP.

Bagaimana Prospek Energi Surya di Takengon dan Aceh Tengah ke Depan?
Dukungan kebijakan energi hijau Pemprov Aceh
Pemerintah Provinsi Aceh telah menetapkan program “Aceh Mandiri Energi 2030”, yang berfokus pada peningkatan penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Dalam rencana tersebut, lampu jalan tenaga surya menjadi salah satu sektor prioritas karena dampaknya langsung pada masyarakat. Dinas ESDM Aceh Tengah pun menargetkan setiap desa memiliki minimal 10 titik penerangan solar cell dalam lima tahun ke depan.
Kebijakan ini diperkuat dengan dukungan dari berbagai kementerian, termasuk ESDM dan Kemendagri, yang menyediakan bantuan teknis dan pembiayaan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Energi Terbarukan. Takengon menjadi salah satu wilayah fokus karena kondisi geografisnya ideal untuk penerapan sistem surya.
Program desa mandiri energi di kawasan Gayo
Takengon dan kawasan Gayo memiliki potensi besar untuk menjadi model desa mandiri energi. Program ini memanfaatkan sumber daya alam lokal seperti sinar matahari dan biomassa untuk kebutuhan listrik desa. Melalui instalasi Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon, banyak desa kini mampu menyediakan penerangan malam tanpa bergantung pada PLN.
Beberapa keberhasilan di lapangan:
-
Desa di Kecamatan Bintang dan Atu Lintang telah memasang >80 unit PJU solar cell.
-
Aktivitas ekonomi malam meningkat hingga 30%.
-
Pemerintah desa mampu menghemat biaya listrik tahunan lebih dari Rp100 juta.
Pencapaian ini memperlihatkan bahwa penerapan teknologi surya bukan hanya solusi teknis, tetapi juga katalis pembangunan sosial ekonomi masyarakat pegunungan.
Kolaborasi pemerintah dan swasta dalam smart city project
Selain untuk penerangan desa, teknologi solar cell kini dikembangkan untuk mendukung konsep smart city dan green city di Aceh Tengah. Dengan dukungan DBSN, beberapa proyek percontohan telah mengintegrasikan lampu jalan tenaga surya dengan sistem IoT (Internet of Things). Sistem ini memungkinkan pemantauan real-time terhadap daya baterai, kondisi lampu, dan intensitas cahaya.
Kolaborasi pemerintah dengan penyedia seperti DBSN membuka peluang besar bagi Aceh Tengah untuk menjadi pionir dalam infrastruktur hijau berbasis teknologi pintar di wilayah Sumatra.
📢 Hubungi DBSN untuk penawaran proyek energi hijau.
Dapatkan konsultasi gratis, survei lokasi, dan rekomendasi sistem Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon terbaik sesuai kebutuhan proyek pemerintah, sekolah, atau desa mandiri energi. Bersama DBSN, Takengon menuju masa depan terang, mandiri, dan berkelanjutan.

FAQ – People Also Ask tentang Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon
1. Apa itu Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon dan bagaimana sistem kerjanya?
Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon adalah sistem penerangan jalan umum (PJU) yang bekerja menggunakan energi matahari sebagai sumber listrik utama. Pada siang hari, panel surya monocrystalline menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Energi ini disimpan di baterai lithium LiFePO4, lalu digunakan untuk menyalakan lampu LED efisiensi tinggi saat malam hari.
Sistemnya otomatis—menyala ketika gelap dan mati saat terang—tanpa membutuhkan pasokan listrik PLN.
2. Apa keunggulan Lampu Jalan Tenaga Surya dibanding PJU konvensional?
Beberapa keunggulan utama sistem tenaga surya dibanding lampu PLN konvensional:
-
Tanpa biaya listrik bulanan.
-
Perawatan minim dan umur pakai panjang (hingga 10 tahun).
-
Bebas kabel dan gardu distribusi.
-
Ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan emisi karbon.
-
Cocok untuk wilayah pegunungan seperti Takengon yang memiliki sinar matahari stabil.
3. Berapa harga pemasangan Lampu Jalan Tenaga Surya di Takengon?
Harga bervariasi tergantung tipe dan spesifikasi. Secara umum:
-
PJU All in One 40W: Rp 6,5–8 juta/unit.
-
PJU Two in One 60W: Rp 9–11,5 juta/unit.
-
Paket lengkap + tiang & instalasi: Rp 13–16 juta/unit.
Harga sudah termasuk panel surya, baterai lithium, lampu LED, dan sistem kontrol otomatis. DBSN juga menyediakan harga khusus untuk proyek pemerintah melalui e-catalogue LKPP.
4. Siapa distributor resmi Lampu Jalan Tenaga Surya di Takengon dan Aceh Tengah?
DBSN (PT Daya Baru Surya Nusantara) adalah distributor resmi bersertifikat SNI & TKDN yang melayani pengadaan Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon. DBSN telah berpengalaman mengerjakan proyek-proyek besar di Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo.
Keunggulan DBSN meliputi:
-
Stok lokal siap kirim.
-
Teknisi profesional bersertifikat.
-
Garansi produk dan layanan purna jual.
-
Dukungan dokumen e-catalogue LKPP lengkap.
5. Apakah Lampu Jalan Tenaga Surya cocok untuk daerah pegunungan seperti Takengon?
Sangat cocok. Daerah pegunungan seperti Takengon memiliki intensitas sinar matahari tinggi dan udara sejuk, kondisi ideal bagi sistem tenaga surya. Selain itu, kontur medan yang sulit dijangkau PLN menjadikan sistem PJU solar cell off-grid sebagai solusi paling efisien dan berkelanjutan.
Sistem baterai LiFePO4 yang digunakan DBSN juga tahan terhadap suhu dingin dan kelembapan tinggi.
6. Bagaimana cara mengajukan proyek Lampu Jalan Tenaga Surya ke LKPP atau pemerintah daerah?
Pengajuan dapat dilakukan secara resmi melalui platform e-catalogue LKPP:
-
Login ke akun e-katalog LKPP.
-
Pilih kategori Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU Solar Cell).
-
Pilih penyedia bersertifikat SNI & TKDN, seperti DBSN.
-
Tentukan jumlah unit, lokasi, dan jadwal pemasangan.
-
Lengkapi dokumen seperti RAB, spesifikasi teknis, dan garansi produk.
DBSN menyediakan template proposal pengadaan (PDF Gratis) untuk memudahkan proses ini.
7. Berapa lama umur pakai Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon?
Komponen utama memiliki umur panjang:
-
Panel surya: hingga 20 tahun.
-
Baterai lithium LiFePO4: 8–10 tahun.
-
Lampu LED: hingga 50.000 jam (sekitar 10 tahun).
Dengan perawatan ringan seperti membersihkan panel dari debu dan memeriksa konektor, sistem bisa beroperasi lebih lama tanpa penurunan performa signifikan.
8. Apakah Lampu Jalan Tenaga Surya bisa digunakan di wilayah tanpa jaringan PLN?
Ya, sepenuhnya bisa. Lampu tenaga surya bekerja mandiri (off-grid system) tanpa memerlukan koneksi PLN. Sistem ini sangat ideal untuk desa terpencil, daerah pegunungan, pesisir, dan wilayah tanpa akses listrik. Bahkan dalam kondisi mendung, baterai lithium masih mampu menyalakan lampu selama 10–12 jam per malam.
9. Bagaimana dampak sosial ekonomi dari pemasangan Lampu Jalan Tenaga Surya di Takengon?
Penerapan Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon membawa banyak manfaat:
-
Meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko kecelakaan malam hari.
-
Mendorong aktivitas ekonomi warga di malam hari.
-
Menghemat anggaran listrik daerah.
-
Meningkatkan citra daerah sebagai pelopor energi hijau.
Program “Desa Mandiri Energi” di Gayo telah membuktikan peningkatan produktivitas ekonomi hingga 25% setelah instalasi PJU solar.
10. Apakah DBSN memberikan garansi dan layanan purna jual?
Ya. Semua produk Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon dari DBSN memiliki garansi resmi hingga 2 tahun, termasuk layanan teknisi profesional dan ketersediaan suku cadang lokal. DBSN juga menyediakan pelatihan instalasi dan perawatan ringan bagi perangkat desa atau dinas terkait untuk memastikan sistem berfungsi optimal dalam jangka panjang.
📢 Ingin membangun proyek penerangan hijau di Takengon atau Aceh Tengah?
Hubungi DBSN (PT Daya Baru Surya Nusantara) untuk konsultasi gratis, survei lokasi, dan penawaran terbaik proyek Lampu Jalan Tenaga Surya Takengon.
🌐 Website: www.pjusolarcellindonesia.com
📞 WhatsApp: +62 812-XXXX-XXXX
💡 DBSN – Solusi Penerangan Jalan Berbasis Energi Surya Bersertifikat SNI & TKDN untuk Aceh Tengah yang Mandiri Energi.
