JAKARTA, KOMPAS.com- Kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada tahun 2014 mencapai 2 Giga Watt. Untuk itu pemerintah menjajaki kerja sama dengan sejumlah investor untuk membangun PLTS di Tanah Air.
Demikian disampaikan Direktur Variasi Energi Baru dan Terbarukan Direktorat Jenderal EBT dan Konsevasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Hazrul Laksmana Azahari, Jumat (2/3/2012), di Jakarta.
Menurut peta jalan energi nasional, pemerintah menargetkan kapasitas terpasang PLTS 2 GW. Namun saat ini kapasitas terpasang PLTS baru 20 Mega Watt, dan umumnya merupakan pembangkit listrik skala kecil atau kapasitas pembangkit di bawah 10 MW.
“Kendala utama pengembangan PLTS adalah harga jual listrik yang belum sesuai keekonomian,” kata dia. Karena itu Kementerian ESDM sedang mengkaji penetapan harga khusus untuk pembangkit listrik berbasis tenaga surya dan nantinya akan dituangkan dalam aturan pelaksanaan.
Saat ini beberapa perusahaan telah menyatakan berminat untuk berinvestasi dalam proyek PLTS. Samsung, misalnya, telah menandatangani nota kesepahaman dengan Ditjen EBTKE 8 bulan lalu untuk melaksanakan studi kelayakan potensi tenaga surya dengan rencana kapasitas PLTS 50 MW.
“Ada lagi beberapa perusahaan lain seperti Toshiba. Makin banyak perusahaan yang berminat, tentu makin bagus,” kata dia. Perusahaan-perusahaan itu tertarik membangun PLTS dalam skala besar.