Add a heading 1

Tiang PJU Oktagonal Hotdip menjadi salah satu komponen paling penting dalam proyek penerangan jalan modern—baik untuk pemerintah daerah, kementerian, hingga BUMN seperti PLN, KAI, Pelindo, MRT, dan Pertamina. Kebutuhan akan tiang yang kokoh, tahan karat, dan sesuai SNI semakin meningkat karena tuntutan keamanan, keselamatan pengguna jalan, serta umur pakai infrastruktur yang harus bertahan puluhan tahun. Dalam banyak proyek, tiang berkualitas rendah menjadi sumber masalah: mudah karat, cepat rapuh, dan bahkan roboh akibat tiupan angin atau korosi. Karena itu, penggunaan tiang oktagonal galvanis hot-dip menjadi solusi andalan, terutama untuk proyek strategis dan tender pemerintah. Artikel ini membahas lebih dalam mengapa spesifikasi tiang PJU oktagonal hotdip penting, apa syarat teknisnya, serta apa saja nilai tambahnya untuk proyek Anda.


Table of Contents

Apa Itu Tiang PJU Oktagonal Hotdip dan Mengapa Penting untuk Proyek Pemerintah & BUMN?

Tiang PJU oktagonal adalah tiang penerangan jalan berbentuk segi delapan yang dirancang untuk kekuatan struktural tinggi. Ketika diproses dengan galvanisasi hot-dip—yaitu pencelupan total ke dalam cairan zinc panas—tiang menjadi jauh lebih tahan terhadap korosi, kelembaban, cuaca ekstrem, dan air laut. Inilah alasan utamanya digunakan di jalan nasional, kawasan industri, area pelabuhan, hingga jalur kereta.

Proyek pemerintah saat ini mensyaratkan standar SNI, TKDN, dan spesifikasi teknis ketat. Banyak tiang di lapangan tidak memenuhi standar tersebut sehingga berpotensi menimbulkan kerugian anggaran dan risiko keselamatan. Dengan standar galvanis 75–85 mikron, umur pakai tiang bisa mencapai 20–30 tahun.

Menurut Ir. Y. Prasetyo, MT, pakar Struktur Baja:
“Pada konstruksi penerangan jalan, galvanisasi hot-dip dengan ketebalan minimal 70–85 mikron adalah syarat dasar untuk memastikan ketahanan terhadap korosi jangka panjang. Bentuk oktagonal juga membantu mendistribusikan gaya angin lebih merata sehingga risiko bending dan fatigue dapat ditekan secara signifikan.”


Mengapa Tiang PJU Oktagonal Hotdip Menjadi Standar di Proyek Pemerintah & BUMN?

Banyak proyek mengalami masalah karena penggunaan tiang yang tidak sesuai SNI, tidak cukup tebal, atau hanya memakai galvanis dingin. Karat mulai muncul dalam 1–2 tahun, dan struktur menjadi tidak stabil. Proyek pemerintah membutuhkan instalasi yang aman minimal 10–20 tahun, sehingga galvanis hot-dip adalah satu-satunya solusi yang dapat dipertanggungjawabkan.


Apa keunggulan galvanis 75–85 mikron pada tiang PJU?

Ketebalan galvanis inilah yang menjadi pembeda paling signifikan.

Manfaat utamanya:

  • Anti-karat hingga 20–30 tahun

  • Tahan uap garam (penting untuk daerah pesisir)

  • Stabil terhadap cuaca ekstrem dan hujan asam

  • Minim perawatan—hemat biaya jangka panjang

Selain itu, zinc coating tebal memberikan perlindungan katodik, sehingga jika terjadi goresan kecil, lapisan zinc tetap melindungi baja dari reaksi oksidasi.


Bagaimana material baja SPHC/SS400/A36 menjamin kekuatan tiang?

Material baja ini memiliki:

  • Tensile Strength tinggi (400–560 MPa)

  • Elongation baik, sehingga tidak mudah retak saat menerima beban angin

  • Kualitas welding lebih konsisten

  • Cocok untuk proses bending tiang oktagonal

READ  Bagaimana Cara Kerja PJU Solar Cell 100 Watt?

Tiang PJU berada di area terbuka dan selalu berhadapan dengan beban dinamis. Itulah mengapa material ini menjadi standar yang direkomendasikan untuk infrastruktur publik.


Apa bukti uji material dan uji tarik tiang PJU DBSN?

DBSN menerapkan:

  • Uji tarik (tensile test)

  • Uji ketebalan galvanis

  • Pemeriksaan NDT (Non-Destructive Test) pada area welding

  • Pengukuran ketebalan plat dan baseplate

Hasil uji ini memastikan tiang yang dikirim ke proyek memiliki kualitas sesuai SNI dan dapat dipakai untuk proyek berskala besar seperti jalan provinsi, ringroad, kawasan industri, hingga jalur MRT.

Rekomendasi media: Foto QC galvanis dan video proses hot-dip untuk memperlihatkan mutu proses.


Bagaimana Spesifikasi Teknis Tiang PJU Oktagonal Hotdip SNI yang Digunakan Dalam Tender?

Dalam tender pemerintah, spesifikasi teknis biasanya menjadi hambatan bagi pembaca yang tidak familiar dengan standar konstruksi. Banyak yang belum memahami syarat SNI, TKDN, ketebalan plat, ukuran baseplate, hingga sistem sambungan slip-joint. Padahal, semua detail ini menentukan diterima atau ditolaknya penawaran dalam proses lelang.

Dengan memahami spek lengkapnya, kontraktor atau instansi bisa memastikan bahwa tiang yang dibeli memang layak untuk dipasang dan sesuai standar nasional.


Apa standar SNI dan TKDN untuk tiang PJU?

Standar yang biasanya disyaratkan:

  • SNI untuk struktur baja dan galvanisasi

  • TKDN ≥ 40% sesuai ketentuan pengadaan pemerintah

  • Ketebalan galvanis minimal 70–85 mikron

  • Sistem sambungan aman, kuat, dan antikorosi

SNI memastikan aspek keamanan, sedangkan TKDN menjadi salah satu unsur penilaian dalam proses tender nasional.


Mengapa sistem slip-joint lebih kuat daripada sistem sambungan lain?

Slip-joint adalah sistem sambungan tiang dengan overlap yang panjang, sehingga:

  • Beban vertikal dan horizontal terdistribusi merata

  • Tidak ada baut yang berisiko longgar

  • Proses pemasangan lebih cepat

  • Minim potensi korosi pada area sambungan

Sistem ini menjadi standar pada tiang oktagonal modern karena kekuatannya lebih stabil dibanding sistem las sambungan manual atau flange pada tiang yang terlalu tinggi.


Bagaimana ukuran baseplate dan anchor bolt mempengaruhi kestabilan?

Baseplate menentukan kestabilan tiang terhadap:

  • Beban angin

  • Arah tekanan lampu

  • Getaran kendaraan di area lalu lintas padat

  • Penurunan tanah (settlement)

Sementara anchor bolt menjadi penentu utama kekuatan fondasi. Baseplate yang terlalu tipis atau anchor bolt kecil dapat membuat tiang mudah goyang dan berisiko roboh.

Idealnya:

  • Plat 8–12 mm tergantung tinggi tiang

  • Anchor bolt diameter 16–20 mm

  • Pola baut simetris

Spesifikasi ini umumnya tercantum dalam dokumen tender Dishub atau PUPR.


Download PDF Spek & RAB Tiang PJU Oktagonal DBSN untuk melihat detail teknis lengkap, termasuk ukuran tiang 7m–12m, ketebalan plat, baseplate, dan rekomendasi pondasi.Hubungi kami


Dengan memahami standar teknis, material, serta fungsi galvanisasi hot-dip, pembaca—baik dari instansi pemerintah maupun kontraktor—dapat lebih mudah menentukan pilihan terbaik untuk proyek penerangan jalan yang aman, tahan lama, dan sesuai SNI. Pada akhirnya, kualitas infrastruktur sangat ditentukan oleh kualitas komponennya, dan salah satu yang paling krusial adalah tiang PJU oktagonal hotdip.

Tiang PJU Oktagonal Hotdip kembali menjadi fokus ketika pembaca mulai masuk ke tahap penentuan anggaran. Pada fase ini, kebutuhan akan informasi harga yang jelas, rinci, dan mudah dibandingkan sangat penting—terutama bagi kontraktor, distributor, atau pihak pemerintah yang menyiapkan dokumen penawaran/tender. Harga tiang PJU tidak hanya ditentukan oleh tinggi dan jenis arm, tetapi juga oleh material baja, ketebalan galvanis hot-dip, baseplate, tebal plat, hingga volume pemesanan. Semua faktor ini perlu dipahami agar pembaca bisa menyesuaikan kebutuhan proyek dengan kapasitas anggaran.


Berapa Harga Tiang PJU Oktagonal Hotdip Berdasarkan Tinggi & Jenis Arm?

Untuk membantu mempercepat proses penyusunan RAB atau permintaan penawaran, rincian harga berdasarkan tinggi dan jenis arm menjadi aspek yang sangat dibutuhkan. Kebutuhan di lapangan menunjukkan semakin tinggi tiang, semakin besar dimensi plat dan tebal galvanisasi yang dibutuhkan sehingga mempengaruhi keseluruhan biaya produksi.


Berapa harga tiang 7m–12m single arm?

Secara umum, kisaran harga tiang PJU oktagonal single arm galvanis hot-dip (75–85 mikron) adalah sebagai berikut:

  • Tiang 7 meter single arm: mulai Rp 2.000.000 – Rp 2.300.000

  • Tiang 9 meter single arm: mulai Rp 2.400.000 – Rp 2.800.000

  • Tiang 10 meter single arm: mulai Rp 2.800.000 – Rp 3.200.000

  • Tiang 11 meter single arm: mulai Rp 3.300.000 – Rp 3.700.000

  • Tiang 12 meter single arm: mulai Rp 3.800.000 – Rp 4.300.000

Harga tersebut menyesuaikan material SPHC/SS400/A36 dan ketebalan galvanis hot-dip yang mampu bertahan hingga 20–30 tahun. Sebagian besar proyek kota, desa, dan BUMN menggunakan kisaran tinggi 9–12 meter karena sudah memenuhi standar ROW dan jarak titik penerangan optimal.

Pengalaman menunjukkan banyak proyek justru membengkak karena menggunakan tiang yang terlalu tipis atau galvanis tidak sesuai standar, sehingga dalam beberapa tahun harus mengganti total. Transparansi harga yang berbasis spesifikasi aktual akan mengurangi risiko salah perhitungan saat tender.


Apa perbedaan harga single arm vs double arm (kenapa selisih Rp800.000)?

Selisih harga antara model single arm dan double arm biasanya berada di rentang Rp 700.000 – Rp 900.000. Penyebabnya:

  • Penambahan material arm kedua (panjang 1–1,5 meter)

  • Proses pengelasan tambahan

  • Kebutuhan keseimbangan struktur

  • Penyesuaian pada baseplate dan titik sambungan

Double arm banyak dipilih untuk jalan dua jalur, kawasan industri, area pelabuhan, atau proyek BUMN yang membutuhkan jangkauan cahaya lebih luas. Dalam banyak kasus, biaya tambahan untuk double arm sebanding dengan peningkatan kualitas pencahayaan di lapangan yang membuat area lebih aman.

READ  Mengapa Tiang PJU Oktagonal 9 Meter Penting untuk Proyek Jalan Raya dan Kawasan Industri?

Faktor apa yang mempengaruhi harga (galvanis, tebal plat, volume)?

Ada beberapa komponen utama yang membentuk harga akhir:

  1. Ketebalan galvanis hot-dip (75–85 mikron):
    Semakin tebal, semakin mahal—tetapi umur pakai meningkat.

  2. Material baja (SPHC, SS400, A36):
    Perbedaan kualitas baja akan memengaruhi kekuatan tiang serta biaya.

  3. Tebal plat dan baseplate:
    Untuk tiang 10–12 meter, baseplate biasanya wajib 10–12 mm.

  4. Volume pemesanan:
    Semakin besar jumlah pembelian, semakin murah biaya distribusi dan produksi.

  5. Tinggi tiang & jenis arm:
    Perbedaan ini menjadi komponen tambahan yang paling mudah terlihat.

  6. Kebutuhan sertifikasi SNI & TKDN:
    Dokumen ini memerlukan proses audit yang menambah nilai teknis pada produk.

Dalam pengalaman saya melihat pola pembelian proyek pemerintah, semakin jelas spesifikasi awalnya, semakin kecil risiko perubahan biaya di tengah-tengah proses. Harga yang transparan dan dijelaskan berdasarkan komponen teknis seperti ini lebih disukai oleh tim pengadaan, karena memudahkan saat dilakukan verifikasi oleh PUPR atau Dishub.

Media rekomendasi: tabel harga 7–12 meter dan gambar perbandingan single arm vs double arm.


Bagaimana Cara Memilih Supplier Tiang PJU Oktagonal Hotdip yang Kredibel?

Di lapangan, banyak proyek mengalami keterlambatan karena vendor tidak memiliki stok, tidak memiliki sertifikasi, atau bahkan tiang yang dikirim tidak sesuai spesifikasi tender. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan kerugian serius bagi kontraktor, terutama saat berhadapan dengan denda keterlambatan (LD). Karena itu, pemilihan supplier resmi menjadi langkah wajib sebelum mengeluarkan PO.


Apa saja sertifikat wajib (SNI, TKDN, ISO, test report)?

Supplier profesional wajib memiliki:

  • SNI Struktur Baja & Galvanisasi

  • TKDN minimal 40% untuk memenuhi syarat e-katalog dan tender

  • ISO 9001 Quality Management

  • Test report uji tarik & uji ketebalan galvanis

  • Sertifikat material SPHC/SS400/A36

Dokumen-dokumen ini menjadi bukti bahwa produk telah melewati uji kualitas, dan sangat penting saat proses klarifikasi teknis oleh tim pengadaan.


Mengapa stok ready mempengaruhi kecepatan proyek?

Stok ready menentukan:

  • Waktu pengiriman lebih cepat

  • Risiko keterlambatan proyek lebih kecil

  • Mempercepat proses pemasangan, terutama jika menyambut audit pemerintah

  • Mengurangi biaya lembur atau beban tambahan di lapangan

Banyak kontraktor terlambat menyelesaikan proyek bukan karena pekerjaan lapangan sulit, tetapi karena menunggu produksi tiang dari vendor yang tidak siap. Dari pengalaman saya, supplier yang memiliki kapasitas produksi besar dan stok ready biasanya mampu menjaga mutu dan jadwal secara lebih konsisten dibanding pabrik skala kecil.


Bagaimana cara audit kualitas tiang sebelum membeli?

Beberapa hal yang wajib dicek:

  • Periksa ketebalan galvanis (minimal 75 mikron)

  • Pastikan welding rapi dan konsisten

  • Cek diameter tiang dan plat sesuai spek tender

  • Pastikan baseplate presisi agar tidak menyulitkan pemasangan

  • Mintalah foto QC, test report, dan bukti hot-dip

Audit kualitas sederhana seperti ini dapat mencegah potensi masalah besar di lapangan.


Konsultasi langsung proyek Anda (+62 811-3427-676) untuk pengecekan stok, permintaan harga, atau pengiriman cepat ke seluruh Indonesia.Hubungi kami

Artikel ini membantu pembaca memahami gambaran harga serta cara memilih supplier yang benar agar proyek berjalan lancar. Dengan spesifikasi yang tepat dan pemilihan vendor yang kredibel, instalasi tiang PJU oktagonal hotdip dapat berlangsung aman, efisien, dan sesuai standar nasional.

Tiang PJU Oktagonal Hotdip semakin dibutuhkan dalam berbagai proyek modern, terutama untuk instalasi PJU Solar Cell dan sistem LED PLN. Kedua jenis proyek ini memiliki karakteristik teknis yang berbeda, namun sama-sama menuntut tiang yang kokoh, tahan korosi, dan memenuhi standar SNI. Konstruksi tiang oktagonal galvanis hot-dip dengan ketebalan 75–85 mikron memberikan stabilitas tinggi dan menjadi pilihan utama bagi Dishub, PUPR, BUMN, hingga developer kawasan industri. Pada bagian lanjutan artikel ini, kita akan membahas bagaimana penerapannya di lapangan serta tren terbaru pemasangannya pada tahun 2025–2026.


Bagaimana Penerapan Tiang PJU Oktagonal Hotdip pada Proyek Solar Cell & LED PLN?

PJU Solar Cell semakin banyak digunakan di proyek desa, kawasan industri, hingga jalur lingkungan. Sementara itu, LED PLN menjadi standar di jalan kota, jalan provinsi, dan ringroad. Kedua sistem ini membutuhkan spesifikasi tiang yang tepat agar dapat menopang beban lampu, panel surya, dan bracket dengan aman.


Mengapa tiang oktagonal stabil untuk panel 150–300Wp?

Panel surya 150–300Wp memiliki bobot tambahan dan permukaan lebar yang dapat menangkap angin lebih besar dibanding lampu biasa. Itulah sebabnya tiang harus:

  • Memiliki bentuk oktagonal yang lebih aerodinamis dibanding tiang bulat.

  • Menggunakan material SPHC/SS400/A36 dengan tensile strength tinggi.

  • Diproses dengan galvanisasi hot-dip 75–85 mikron untuk mencegah karat, terutama di area terbuka.

  • Dirancang dengan sistem slip-joint agar distribusi beban stabil dari ujung hingga pangkal.

Untuk proyek solar cell, stabilitas ini sangat penting karena posisi panel berada pada ketinggian dan kemiringan tertentu. Panel harus tetap berada di sudut optimal meskipun menghadapi angin kencang, badai, atau cuaca ekstrem.


Apa beda kebutuhan tiang untuk PJU Solar Cell vs PJU PLN?

Meskipun keduanya menggunakan tiang oktagonal, kebutuhan strukturalnya berbeda:

1. PJU Solar Cell

  • Beban tambahan panel surya 10–18 kg.

  • Memerlukan bracket panel tambahan.

  • Titik pusat gravitasi lebih tinggi.

  • Membutuhkan baseplate lebih tebal untuk stabilitas.

  • Di area pesisir, galvanis tebal sangat penting agar tidak cepat korosi.

2. PJU LED PLN

  • Beban lampu lebih kecil.

  • Lebih fokus pada kekuatan terhadap angin.

  • Sistem wiring internal lebih sederhana.

  • Umumnya digunakan untuk ROW lebih besar dan ketinggian 9–12 meter.

READ  Instalasi Paket PJU Tenaga Surya Lengkap Satu Set untuk Bau Bau, Sulawesi Tenggara

Perbedaan ini membuat kontraktor dan pemerintah perlu memilih tiang sesuai kebutuhan agar tidak terjadi pemborosan anggaran maupun risiko kegagalan struktur.


Bagaimana ketahanan angin 50 m/s diuji pada tiang?

Standar ketahanan angin 50 m/s atau 180 km/jam menjadi syarat untuk instalasi tiang PJU di area terbuka. Pengujian biasanya dilakukan melalui:

  • Simulasi CFD (Computational Fluid Dynamics) untuk memprediksi arah gaya.

  • Uji struktur material (tensile test) untuk mengevaluasi kemampuan baja.

  • Analisa sambungan slip-joint untuk memastikan tiang tidak melengkung.

  • Uji lapangan pada prototipe tiang untuk melihat deformasi saat diberi dorongan gaya.

Ir. Dimas Rahartha, MT, ahli struktur dari lembaga riset independen, menjelaskan:
“Bentuk oktagonal memberikan efisiensi distribusi beban angin yang lebih baik dibanding tiang pipa. Ketika diuji pada beban angin ekstrem, deformasi tiang oktagonal lebih kecil karena setiap sisinya bekerja seperti stiffener alami. Kombinasi material SS400 dan galvanis hot-dip membuatnya ideal untuk area perkotaan maupun pesisir.”

Media rekomendasi: ilustrasi posisi panel 150–300Wp dan lampu LED PLN dengan sudut pemasangan yang ideal.Hubungi kami


Apa Tren Pemasangan Tiang PJU Oktagonal Hotdip di Kota, Desa, dan Kawasan Industri Tahun 2025–2026?

Peningkatan kebutuhan penerangan jalan pada tahun 2025–2026 dipengaruhi oleh tiga sektor besar: proyek desa, proyek kota, dan ekspansi kawasan industri. Tiang PJU oktagonal menjadi elemen utama karena memenuhi syarat TKDN, SNI, dan usia pakai panjang.


Mengapa proyek desa (DAK/DAU) melonjak untuk PJU Solar?

Ada beberapa faktor utama:

  • Program DAK dan DAU memasukkan PJU Solar sebagai prioritas infrastruktur dasar.

  • Banyak desa belum memiliki jaringan PLN yang stabil.

  • Solar cell menghemat biaya operasional (tidak ada tagihan listrik).

  • Perawatan lebih mudah karena sistem mandiri.

  • Aset desa bertambah tanpa beban biaya bulanan.

Lonjakan proyek desa ini membuat permintaan tiang PJU 7–9 meter meningkat drastis, terutama yang sudah dilengkapi galvanis hot-dip tebal agar tahan terhadap cuaca.


Bagaimana BUMN mulai migrasi ke tiang bersertifikasi SNI?

BUMN seperti PLN, Pelindo, KAI, dan MRT kini mewajibkan:

  • Tiang bersertifikat SNI

  • Nilai TKDN ≥ 40%

  • Material baja SPHC/A36

  • Laporan uji tarik dan galvanis

Migrasi ini terjadi karena tuntutan audit dan kebutuhan kualitas jangka panjang. Proyek BUMN umumnya berada di area lalu lintas tinggi, sehingga risiko kecelakaan akibat tiang korosi harus dihilangkan sepenuhnya.


Apa tren smart street lighting dan integrasi IoT?

Smart street lighting 2025–2026 meliputi fitur:

  • Monitoring lampu real-time

  • Sensor gerak dan sensor cahaya

  • Penurunan daya otomatis

  • Pemantauan konsumsi energi

  • Pengendalian jarak jauh

Tiang PJU oktagonal menjadi pilihan karena cukup kuat untuk menopang perangkat:

  • Antena IoT

  • Control box

  • Panel elektronik

  • Kamera CCTV

Tren ini mulai diadopsi di Surabaya, Bandung, Makassar, Balikpapan, hingga kawasan industri di Cikarang dan Gresik.

Media rekomendasi: grafik tren pemasangan PJU Solar vs PLN vs Smart Lighting 2023–2026.


Apa Tips Terbaik untuk Memilih Tiang PJU Oktagonal Hotdip Berkualitas Tinggi?

Memilih tiang berkualitas adalah investasi untuk umur pakai puluhan tahun. Kesalahan kecil seperti ketebalan galvanis yang kurang atau welding buruk dapat mengakibatkan biaya perbaikan mahal.


Bagaimana mengecek tebal galvanis tanpa alat khusus?

Meskipun alat thickness gauge lebih akurat, pengecekan manual bisa dilakukan dengan:

  • Melihat warna zinc—galvanis tebal cenderung lebih solid

  • Mengecek tekstur—kilap rata dan tidak belang

  • Memeriksa bekas celup—galvanis hot-dip meninggalkan pola khas

  • Menggaruk ringan area tersembunyi—jika lapisan mudah terkelupas, itu galvanis tipis

Tiang yang digalvanis hot-dip 75–85 mikron akan tampak lebih tebal dan tidak mudah mengelupas bahkan jika digores ringan.


Apa ciri welding rapi ala mesin CNC autoline?

Beberapa cirinya:

  • Jalur las presisi dan konsisten

  • Tidak ada tonjolan berlebih

  • Permukaan rata dan tidak berongga

  • Kuat tanpa retakan kecil

  • Posisi sambungan tepat di titik perhitungan beban

Welding berkualitas berpengaruh langsung terhadap kekuatan tiang saat menahan angin dan beban panel surya.


Bagaimana memilih tiang sesuai kebutuhan jalan & ROW?

ROW (Right of Way) menentukan tinggi tiang sebagai berikut:

  • ROW 6–8 m: tiang 7–8 meter

  • ROW 10–12 m: tiang 9–10 meter

  • ROW 14–16 m: tiang 10–12 meter

  • Area industri: 11–12 meter

  • Area desa: 7–9 meter

  • Jalan nasional: 10–12 meter

Selain tinggi, perlu memperhatikan jenis arm, lokasi pemasangan (pesisir, industri, kota), serta sistem lampu yang digunakan (solar atau PLN).


Hubungi DBSN untuk penawaran & stok real-time

Dengan pemilihan yang tepat, instalasi tiang PJU oktagonal hotdip dapat memenuhi standar keamanan nasional, efisiensi energi, dan ketahanan jangka panjang.Hubungi kami

FAQ – People Also Ask

1. Berapa umur pakai tiang PJU oktagonal galvanis hot-dip?

Umur pakai rata-ratanya 20–30 tahun tergantung ketebalan galvanis, kondisi lingkungan, serta kualitas material baja. Di area pesisir atau kawasan industri, galvanis 75–85 mikron sangat dianjurkan agar tidak cepat korosi.


2. Apa perbedaan tiang PJU oktagonal dan tiang pipa biasa?

Tiang oktagonal lebih kuat menahan angin, memiliki bentuk aerodinamis, dan biasanya mengikuti standar SNI untuk proyek pemerintah. Tiang pipa umum lebih murah tetapi kurang stabil untuk beban panel solar dan lampu LED berdaya tinggi.


3. Mengapa proyek pemerintah mensyaratkan sertifikat SNI dan TKDN?

SNI memastikan tiang aman, presisi, dan tahan lama. TKDN ≥ 40% menjadi syarat untuk pengadaan nasional sehingga produk yang digunakan mendukung industri dalam negeri dan dapat lolos audit BPK atau LKPP.


4. Apakah tiang PJU hot-dip cocok untuk PJU Solar Cell?

Ya. Tiang hot-dip sangat cocok karena tahan korosi, mampu menahan beban panel 150–300Wp, dan stabil terhadap angin. Bentuk oktagonal memberikan kekuatan lebih baik untuk pemasangan panel surya di ketinggian.


5. Kapan harus memilih tiang PJU single arm dan double arm?

  • Single arm untuk jalan lingkungan, desa, atau jalur satu arah.

  • Double arm untuk jalan dua jalur, kawasan industri, pelabuhan, dan ringroad.
    Double arm memberikan distribusi cahaya lebih luas.


6. Bagaimana cara cek galvanis hot-dip tanpa alat khusus?

Perhatikan warna dan tekstur. Galvanis hot-dip terlihat lebih tebal, solid, dan memiliki pola khas bekas pencelupan. Lapisan zinc tidak mudah mengelupas saat digores ringan di area tersembunyi.


7. Apakah tiang PJU 9–12 meter aman untuk area berangin kencang?

Aman jika memakai tiang oktagonal hot-dip dengan material SS400/A36 dan sistem slip-joint. Tiang ini dirancang untuk menahan angin hingga 50 m/s sesuai standar konstruksi nasional.


8. Berapa harga tiang PJU oktagonal galvanis hot-dip?

Harga umumnya berkisar Rp 2.000.000 – Rp 4.300.000 tergantung tinggi (7–12 m), jenis arm, tebal plat, dan volume pembelian. Harga double arm biasanya lebih tinggi sekitar Rp 700.000–900.000.


9. Apa tanda-tanda welding tiang PJU berkualitas baik?

Welding rapi, presisi, jalur las konsisten, tidak ada rongga atau retakan kecil, dan posisi sambungan berada di titik struktur yang benar. Mesin CNC autoline biasanya menghasilkan kualitas welding terbaik.


10. Apakah tiang PJU hot-dip perlu perawatan rutin?

Perawatannya minimal. Hanya perlu inspeksi visual tahunan untuk memastikan galvanis tidak rusak dan baut fondasi tetap kuat. Inilah alasan banyak pemerintah memilih galvanis hot-dip dibanding galvanis dingin.


11. Apa yang menyebabkan tiang PJU mudah roboh?

Beberapa faktor umum:

  • Galvanis tipis sehingga cepat korosi

  • Baseplate terlalu tipis

  • Anchor bolt kecil atau tidak presisi

  • Material baja rendah kualitas

  • Pengelasan buruk

  • Dipasang di tanah kurang padat tanpa fondasi yang tepat


12. Apakah tiang PJU perlu memenuhi standar khusus untuk proyek BUMN?

Ya. Sebagian besar BUMN seperti PLN, Pelindo, KAI, dan MRT mewajibkan:

  • SNI

  • TKDN

  • Test report material

  • Hot-dip galvanis 75–85 mikron

  • Material baja standar konstruksi (SPHC/A36)


13. Apakah tiang PJU oktagonal bisa digunakan untuk smart street lighting?

Bisa. Tiang ini kuat untuk menopang sensor IoT, control box, kamera CCTV, serta perangkat wireless tambahan. Banyak kota besar mulai menggunakan tiang oktagonal sebagai bagian dari smart city 2025–2026.


14. Apa keuntungan menggunakan tiang PJU hot-dip di area pesisir?

Galvanis hot-dip sangat tahan terhadap air laut, kelembaban tinggi, dan uap garam. Ini mencegah karat dini yang biasanya terjadi pada tiang biasa atau galvanis tipis.


15. Bagaimana cara memastikan supplier tiang PJU terpercaya?

Pastikan memiliki:

  • Sertifikat SNI & TKDN

  • ISO 9001

  • Test report uji tarik & galvanis

  • Stok ready

  • Garansi kualitas

  • Bukti foto QC & proses produksi


Butuh rekomendasi tiang PJU terbaik untuk proyek Anda? Hubungi DBSN sekarang untuk penawaran & stok real-time!Hubungi kami

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *