Add a heading 1
Dalam era transisi energi hijau, lampu jalan tenaga surya menjadi simbol inovasi penerangan ramah lingkungan yang efisien dan hemat biaya. Teknologi ini memungkinkan penerangan jalan umum beroperasi tanpa ketergantungan pada listrik PLN, memanfaatkan energi matahari sebagai sumber daya utama. Tidak heran jika banyak proyek pemerintah, BUMN, hingga kawasan industri mulai beralih ke sistem ini sebagai bagian dari upaya mencapai Net Zero Emission 2060.

Melalui artikel ini, kita akan memahami bagaimana lampu jalan tenaga surya DBSN bekerja, mengenali komponen pentingnya, serta alasan mengapa teknologi baterai lithium menjadi pilihan utama dalam sistem PJU solar cell modern.


Apa Prinsip Dasar Cara Kerja Lampu Jalan Tenaga Surya?

Sederhananya, lampu jalan tenaga surya bekerja dengan menyerap energi matahari di siang hari dan mengubahnya menjadi listrik, lalu menyimpannya dalam baterai untuk digunakan di malam hari. Sistem ini bersifat otomatis dan mandiri (off-grid), sehingga tidak memerlukan sambungan ke jaringan PLN.

Berikut prinsip kerjanya:

  1. Panel surya menangkap sinar matahari dan mengonversinya menjadi energi listrik DC (Direct Current).

  2. Baterai lithium Lifepo4 menyimpan energi listrik hasil konversi tersebut sepanjang siang hari.

  3. Kontrol otomatis (controller) mengatur kapan lampu harus menyala dan mati.

  4. Lampu LED hemat energi menyala secara otomatis saat malam tiba dan padam kembali saat fajar.

Dengan siklus ini, sistem bekerja mandiri 24 jam tanpa intervensi manusia. Inilah yang membuatnya menjadi solusi ideal untuk penerangan jalan di wilayah non-PLN, jalan raya antar kota, kawasan perumahan, hingga area industri terpencil.

“Prinsip fotovoltaik pada panel surya memungkinkan konversi energi matahari hingga 22%, menjadikan lampu tenaga surya sebagai teknologi paling efisien dalam penerangan publik modern,”
Ir. Bambang Hermawan, M.Eng, Pakar Energi Terbarukan, Kementerian ESDM.


Bagaimana Energi Matahari Diubah Menjadi Listrik?

Proses ini terjadi melalui sel fotovoltaik (solar cell) yang terdapat pada permukaan panel surya. Saat sinar matahari (foton) mengenai permukaan panel, elektron di dalam sel silikon akan bergerak dan menciptakan arus listrik searah (DC).

Arus DC ini kemudian:

  • Disimpan ke dalam baterai lithium Lifepo4 untuk digunakan di malam hari.

  • Dialirkan ke lampu LED melalui controller yang berfungsi menjaga kestabilan tegangan dan arus.

Sistem konversi DC – LED lighting inilah yang membuat lampu jalan tenaga surya DBSN bekerja lebih stabil dan efisien dibanding sistem konvensional.

Faktor yang memengaruhi efisiensi konversi panel surya:

  • Intensitas cahaya matahari: lokasi dengan paparan sinar matahari tinggi seperti Nusa Tenggara atau Kalimantan lebih optimal.

  • Sudut kemiringan panel: idealnya 10–15° menghadap utara agar penyerapan maksimal.

  • Kualitas panel: tipe monocrystalline memiliki efisiensi lebih tinggi dibanding polycrystalline.

Sistem DBSN menggunakan panel monocrystalline premium dengan efisiensi mencapai 21%, menjadikannya unggul untuk proyek jangka panjang.


Apa Saja Komponen Utama Lampu Jalan Tenaga Surya?

Untuk memahami kinerja lampu jalan tenaga surya, kita perlu mengenal komponen-komponen utamanya yang bekerja saling terintegrasi.

1. Panel Surya Monocrystalline

Panel ini berfungsi sebagai “jantung sistem”, menyerap energi matahari dan mengubahnya menjadi listrik.
Keunggulannya:

  • Efisiensi konversi tinggi (20–22%)

  • Daya tahan hingga 20 tahun

  • Performa stabil bahkan dalam kondisi mendung

  • Struktur kaca tempered tahan panas dan korosi

Panel DBSN telah berstandar SNI 7391:2018, menjamin ketahanan terhadap cuaca ekstrem tropis di Indonesia.
Hubungi kami


2. Baterai Lithium Lifepo4

Berperan menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya. Dibandingkan baterai asam timbal, Lifepo4 memiliki umur pakai lebih panjang, lebih aman, dan ramah lingkungan.
Keunggulannya:

  • Efisiensi penyimpanan 95–98%

  • Daya tahan siklus hingga 3.000 kali pengisian

  • Tidak mudah panas (non-explosive)

  • Tidak mengandung bahan kimia beracun

Baterai ini juga dapat bertahan 8–10 tahun tanpa penggantian, sehingga sangat ideal untuk proyek pemerintah yang membutuhkan durabilitas jangka panjang.


3. Lampu LED dan Housing Anti-Air (IP65)

Lampu LED hemat energi menjadi pilihan karena menghasilkan cahaya terang dengan konsumsi listrik rendah.
Ciri khasnya:

  • Efisiensi cahaya hingga 150 lumen/Watt

  • Umur pakai lebih dari 50.000 jam

  • Dilengkapi housing aluminium IP65, tahan air dan debu

  • Menggunakan lensa optik anti-glare untuk distribusi cahaya merata

Desain housing anti-korosi memastikan lampu jalan tenaga surya DBSN tetap tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem seperti hujan deras atau angin laut.


4. Kontrol Otomatis dan Sensor Cahaya

Sistem kontrol cerdas (smart controller) berfungsi mengatur kapan lampu menyala atau mati secara otomatis.
Fitur utamanya meliputi:

  • Light sensor: mendeteksi intensitas cahaya untuk menyalakan lampu saat gelap.

  • Timer otomatis: menyesuaikan waktu nyala sesuai durasi malam.

  • Overcharge protection: mencegah baterai kelebihan muatan.

  • Temperature control: menjaga kinerja optimal di suhu ekstrem.

Teknologi sensor ini memungkinkan lampu beroperasi tanpa intervensi manual, efisien, dan bebas perawatan.


Mengapa Baterai Lithium Lebih Efisien dari Aki Konvensional?

Dalam sistem lampu jalan tenaga surya DBSN, pemilihan baterai adalah komponen kunci. Baterai lithium Lifepo4 jauh lebih unggul dibanding aki konvensional dari berbagai aspek:

Aspek Lithium Lifepo4 Aki Asam Timbal
Efisiensi Penyimpanan 95–98% 70–80%
Umur Pakai 8–10 tahun 2–3 tahun
Berat & Ukuran Lebih ringan dan ringkas Berat dan besar
Ketahanan Suhu -20°C hingga 60°C 0°C hingga 40°C
Perawatan Tidak perlu isi ulang air aki Perlu pemeliharaan rutin
Keamanan Tidak mudah panas atau bocor Berisiko korosi dan overheat

Selain lebih efisien, baterai lithium juga mendukung pengurangan limbah elektronik karena tidak mengandung timbal (Pb) atau asam berbahaya. Inilah sebabnya DBSN menggunakan Lifepo4 untuk semua model, dari All in One hingga Two in One, yang dapat Anda baca lebih lanjut di artikel berikut 👉 [Perbandingan Lampu Jalan Tenaga Surya All in One vs Two in One untuk Proyek Pemerintah].


Dalam praktik di lapangan, lampu jalan tenaga surya DBSN terbukti memberikan efisiensi hingga 80% lebih hemat energi dibanding sistem konvensional. Dukungan teknologi smart sensor dan baterai lithium Lifepo4 membuatnya ideal untuk proyek skala besar — baik di kota besar maupun daerah terpencil.

Sebagaimana dikatakan oleh Dr. Ratna Dewi, M.T., Dosen Teknik Elektro ITS:

“Kombinasi antara panel monocrystalline dan baterai lithium Lifepo4 merupakan standar terbaik untuk proyek PJU modern. Sistem ini tidak hanya efisien secara teknis, tetapi juga ramah lingkungan dan mendukung target energi bersih nasional.”

Dengan memahami prinsip kerja dan komponennya, kita bisa melihat bahwa lampu jalan tenaga surya bukan sekadar alat penerangan, melainkan langkah nyata menuju infrastruktur berkelanjutan dan kemandirian energi Indonesia.

Bagaimana Perbedaan Sistem All in One dan Two in One?

Dalam penerapan lampu jalan tenaga surya, pemilihan sistem yang tepat sangat menentukan kinerja dan efisiensi proyek. Saat ini, ada dua sistem utama yang umum digunakan, yaitu All in One dan Two in One. Keduanya memiliki fungsi serupa — mengubah energi matahari menjadi listrik untuk penerangan — namun berbeda dalam hal desain, konfigurasi komponen, dan kebutuhan proyek.

Perbedaan mendasar terletak pada penempatan komponen utama, yaitu panel surya, baterai, dan lampu LED. Sistem All in One menggabungkan semua komponen dalam satu unit, sedangkan Two in One memisahkan panel surya dari baterai dan lampu.


Perbandingan Desain dan Efisiensi Sistem

Berikut perbedaan teknis antara keduanya:

Aspek All in One Two in One
Desain Panel, baterai, dan lampu menyatu dalam satu unit Panel dan baterai terpisah
Instalasi Mudah dan cepat dipasang Butuh sedikit waktu lebih lama
Perawatan Praktis, minim komponen eksternal Lebih fleksibel dalam perawatan baterai
Daya dan Kapasitas Biasanya hingga 100W Bisa mencapai 120W atau lebih
Umur Baterai Stabil, namun kapasitas lebih kecil Dapat diperbesar sesuai kebutuhan proyek
Cocok untuk Perumahan, jalan lingkungan, taman Jalan raya, kawasan industri, proyek pemerintah besar

Dari sisi efisiensi, Two in One memiliki keunggulan karena kapasitas baterai dan panel dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik proyek. Sistem ini juga lebih fleksibel untuk daerah yang memiliki intensitas cahaya matahari rendah karena baterai dapat diperbesar tanpa mengubah struktur lampu.

Sebaliknya, All in One lebih unggul untuk proyek kecil atau area perkotaan yang membutuhkan instalasi cepat, estetika rapi, dan minim pemeliharaan. Desainnya yang ringkas membuatnya populer di taman kota, jalan perumahan, dan fasilitas publik modern.


Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Sistem

Kelebihan All in One:

  • Desain ringkas dan estetis.

  • Instalasi cepat tanpa kabel tambahan.

  • Biaya pemasangan rendah.

  • Cocok untuk area dengan intensitas matahari tinggi.

Kekurangan All in One:

  • Kapasitas baterai dan panel terbatas.

  • Tidak ideal untuk area dengan durasi malam panjang.

Kelebihan Two in One:

  • Kapasitas daya dan baterai dapat disesuaikan.

  • Efisiensi energi tinggi meski di wilayah mendung.

  • Mudah perawatan karena baterai terpisah.

  • Cocok untuk jalan raya dan proyek berskala besar.

Kekurangan Two in One:

  • Instalasi sedikit lebih kompleks.

  • Memerlukan area lebih luas untuk penempatan panel.

Dari pengamatan saya di proyek kawasan industri dan jalan provinsi, sistem Two in One menjadi pilihan paling efisien karena dapat disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pencahayaan dan kondisi cuaca. Dengan konfigurasi panel dan baterai yang terpisah, performanya lebih stabil dalam jangka panjang, terutama untuk proyek pemerintah yang menuntut durabilitas dan konsistensi daya.


Mana yang Cocok untuk Proyek Pemerintah dan Industri?

Pemilihan sistem sangat bergantung pada skala dan lokasi proyek. Berikut panduan praktisnya:

  • Proyek Pemerintah (jalan nasional dan provinsi):
    Gunakan Two in One 100W karena membutuhkan pencahayaan intens, ketahanan baterai tinggi, dan efisiensi energi maksimal.

  • Kawasan Industri:
    Pilih Two in One 80–120W untuk efisiensi daya dan durabilitas di lingkungan kerja berat.

  • Jalan Perumahan atau Taman Kota:
    Gunakan All in One 40–60W, karena estetika dan kemudahan instalasi lebih diutamakan.

Salah satu proyek yang menggunakan sistem Two in One adalah penerangan di Kawasan Industri Gresik. Berdasarkan data performa DBSN, sistem ini mampu bertahan hingga 12 jam operasi malam hari tanpa gangguan, bahkan saat cuaca mendung selama beberapa hari berturut-turut.

Dengan sistem modular seperti ini, proyek besar dapat menghemat biaya perawatan tahunan hingga 40%.
Untuk mengetahui potensi penghematan yang lebih detail, Anda bisa membaca artikel berikut 👉 [Simulasi Penghematan Biaya Menggunakan Lampu Jalan Tenaga Surya di Kawasan Industri].


Apa Fungsi Smart Controller dan Sensor Otomatis?

Di balik keandalan lampu jalan tenaga surya, terdapat komponen penting yang bekerja secara cerdas: smart controller dan sensor otomatis. Kedua elemen ini memastikan seluruh sistem bekerja dengan efisien tanpa campur tangan manusia.

Smart controller berfungsi mengatur aliran listrik dari panel ke baterai dan dari baterai ke lampu LED. Ia berperan sebagai otak sistem — memastikan pengisian daya optimal di siang hari dan penggunaan energi efisien di malam hari.

Sensor otomatis mendeteksi intensitas cahaya di lingkungan sekitar. Saat matahari terbenam, sensor memerintahkan lampu untuk menyala. Begitu fajar tiba, lampu otomatis mati dan sistem kembali mengisi baterai.

Keunggulan sistem kontrol pintar DBSN:

  • Mengatur siklus pengisian dan pemakaian baterai agar tidak overcharge atau overdischarge.

  • Memiliki fitur time control, yang bisa diatur agar lampu menyala penuh pada jam sibuk dan meredup otomatis saat lalu lintas berkurang.

  • Dilengkapi protection system untuk mencegah kerusakan akibat lonjakan daya atau suhu ekstrem.

Sistem ini memberikan efisiensi energi hingga 20% lebih baik dibandingkan sistem konvensional tanpa kontrol pintar.

Dari pengalaman di proyek DBSN di wilayah Sulawesi Selatan, penerapan smart controller mampu menurunkan tingkat kegagalan baterai hingga 60%. Selain itu, pencahayaan menjadi lebih stabil di malam hari karena distribusi daya diatur secara otomatis berdasarkan kondisi lingkungan.


Bagaimana Teknologi IoT Membantu Monitoring Lampu Tenaga Surya?

Salah satu inovasi unggulan dalam sistem lampu jalan tenaga surya DBSN adalah integrasi teknologi IoT (Internet of Things). Teknologi ini memungkinkan pemantauan performa lampu secara real time melalui jaringan nirkabel.

Fitur IoT membantu tim teknis memantau:

  1. Status baterai – mengetahui kapasitas dan siklus pengisian harian.

  2. Daya panel surya – mengukur seberapa optimal panel menyerap energi.

  3. Durasi nyala lampu – memastikan lampu beroperasi sesuai waktu yang ditetapkan.

  4. Kondisi lampu dan controller – mendeteksi potensi gangguan lebih awal.

Teknologi ini sangat penting untuk proyek berskala besar seperti penerangan jalan kota atau kawasan industri. Dengan monitoring otomatis, operator dapat mengetahui kondisi setiap unit tanpa inspeksi manual, sehingga biaya pemeliharaan dan waktu respon terhadap kerusakan dapat ditekan secara signifikan.

Bagi proyek pemerintah dan BUMN, sistem IoT DBSN memberikan nilai tambah dalam hal transparansi dan efisiensi pengelolaan infrastruktur penerangan publik.

Dari pengamatan di lapangan, penggunaan IoT pada sistem PJU solar cell mampu meningkatkan efisiensi operasional hingga 25%. Dengan data yang terekam secara digital, tim pengelola dapat melakukan analisis performa dan perencanaan penggantian komponen lebih akurat.


📢 Konsultasikan desain proyek PJU Anda bersama tim teknis DBSN untuk mendapatkan solusi efisien, hemat daya, dan sesuai kebutuhan lingkungan proyek.
Kunjungi www.pjusolarcellindonesia.com untuk melihat spesifikasi lengkap dan layanan teknis lampu jalan tenaga surya DBSN.
Hubungi kami

Berapa Lama Daya Tahan Lampu Jalan Tenaga Surya?

Ketahanan atau umur pakai lampu jalan tenaga surya menjadi faktor penting yang dipertimbangkan dalam proyek penerangan jalan umum, baik oleh pemerintah maupun sektor industri. Dengan sistem energi terbarukan yang mengandalkan panel surya, baterai lithium, dan lampu LED hemat energi, DBSN memastikan setiap komponen dirancang untuk bekerja jangka panjang dan efisien dalam berbagai kondisi lingkungan di Indonesia.

Salah satu keunggulan utama sistem lampu jalan tenaga surya DBSN adalah kemampuannya bertahan hingga lebih dari 10–20 tahun, tergantung pada jenis komponen dan perawatan yang dilakukan secara berkala.


Umur Panel Surya, Baterai, dan Lampu LED

  1. Panel Surya Monocrystalline

    • Umur pakai: ±20 tahun.

    • Terbuat dari silikon murni dengan efisiensi konversi hingga 22%.

    • Daya tahan tinggi terhadap panas, hujan, dan korosi udara laut.

    • Dibekali kaca tempered anti reflektif, melindungi dari benturan dan debu.

  2. Baterai Lithium Lifepo4

    • Umur pakai: 8–10 tahun (3.000–5.000 siklus pengisian).

    • Tahan terhadap suhu ekstrem (-20°C hingga 60°C).

    • Tidak memerlukan perawatan rumit seperti aki konvensional.

    • Efisiensi penyimpanan mencapai 95–98%.

  3. Lampu LED Hemat Energi

    • Umur pakai: hingga 50.000 jam (setara 10–12 tahun pemakaian normal).

    • Konsumsi listrik rendah dengan pencahayaan hingga 150 lumen/Watt.

    • Tidak menimbulkan panas berlebih atau kehilangan daya akibat arus balik.

“Jika dirancang dengan standar teknis SNI dan komponen berkualitas, sistem lampu jalan tenaga surya dapat beroperasi stabil hingga dua dekade tanpa penurunan signifikan dalam performa,”
Ir. Eko Wibowo, Direktur Infrastruktur Energi, PLN Group.


Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Performa

Meskipun memiliki umur panjang, performa lampu jalan tenaga surya tetap dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal seperti:

  • Intensitas cahaya matahari: daerah tropis seperti Indonesia sangat ideal, namun kondisi mendung berulang bisa memperlambat pengisian baterai.

  • Suhu dan kelembapan udara: paparan panas ekstrem dapat menurunkan efisiensi panel surya, sementara kelembapan tinggi bisa mempercepat korosi konektor jika tidak dilapisi dengan baik.

  • Kualitas instalasi: posisi panel yang salah arah atau miring terlalu datar dapat mengurangi efektivitas penyerapan energi.

  • Pemeliharaan: panel yang kotor akibat debu, daun, atau polusi akan mengurangi efisiensi konversi energi hingga 15–25%.

Kunci dari umur panjang sistem DBSN adalah desain tahan cuaca (IP65/IP66), material berkualitas tinggi, dan kontrol otomatis yang melindungi baterai dari overcharge atau overdischarge.


Bagaimana Menentukan Kapasitas Sesuai Kebutuhan Jalan?

Menentukan kapasitas daya lampu jalan tenaga surya yang sesuai menjadi langkah penting agar sistem bekerja optimal tanpa kelebihan atau kekurangan energi. DBSN merekomendasikan panduan berikut untuk berbagai tipe jalan:

Jenis Jalan Daya Lampu Tinggi Tiang Jarak Antar Tiang Keterangan
Jalan Perumahan / Lingkungan 30–40 Watt 6–7 meter 25–30 meter Pencahayaan lembut, area kecil
Jalan Kolektor / Kawasan Industri 60 Watt 7–8 meter 30–35 meter Lalu lintas sedang
Jalan Utama / Tol / Proyek Pemerintah 100 Watt 9–10 meter 35–40 meter Area luas, lalu lintas padat

Perhitungan di atas mengacu pada standar SNI 7391:2018 tentang intensitas pencahayaan jalan umum.

Dari pengalaman penerapan sistem DBSN di proyek-proyek pemerintah di Jawa Tengah dan Kalimantan Timur, kombinasi Two in One 100W menjadi pilihan paling efisien untuk jalan arteri dan industri. Sistem ini tidak hanya memberikan pencahayaan merata, tetapi juga efisiensi energi hingga 80% lebih hemat dibanding PJU konvensional berbasis PLN.


Bagaimana Cara Merawat Lampu Jalan Tenaga Surya agar Awet?

Meskipun tergolong minim perawatan, lampu jalan tenaga surya DBSN tetap membutuhkan pemeliharaan rutin untuk memastikan performa optimal sepanjang umur pakainya.

Jadwal Perawatan Panel dan Baterai

  • Panel Surya: Bersihkan permukaan panel setiap 2–3 bulan sekali. Gunakan kain lembut dan air bersih tanpa bahan kimia agar tidak merusak lapisan pelindung kaca.

  • Baterai Lithium: Periksa tegangan dan kapasitas daya minimal setiap 6 bulan. Pastikan konektor tetap kering dan bebas karat.

  • Controller dan Sensor: Lakukan pengecekan indikator LED controller untuk memastikan sistem tidak mengalami error atau arus bocor.


Tips Kebersihan dan Inspeksi Konektor

  1. Hindari penumpukan debu dan daun di sekitar panel atau housing lampu.

  2. Periksa baut dan braket penopang tiang secara berkala agar tidak longgar akibat getaran angin.

  3. Gunakan konektor anti-korosi bersertifikat IP65 untuk mencegah kelembapan masuk ke sistem kelistrikan.

  4. Pastikan posisi panel tetap menghadap utara dengan sudut kemiringan 10–15° untuk hasil optimal.

Dengan perawatan sederhana ini, sistem lampu jalan tenaga surya DBSN dapat bekerja maksimal hingga lebih dari satu dekade tanpa penurunan performa berarti.

Dari pengalaman lapangan, proyek penerangan jalan di Lombok Timur yang menggunakan sistem All in One DBSN sejak 2016 masih berfungsi baik hingga kini, membuktikan kehandalan sistem dan kualitas komponen yang digunakan.


📢 Download panduan PDF “Manual Instalasi dan Perawatan PJU Solar DBSN” untuk mempelajari tips teknis lengkap, standar SNI, dan jadwal perawatan ideal bagi proyek Anda.
Hubungi kami


Bagaimana DBSN Menjamin Kualitas dan Keandalan Produk PJU Solar Cell?

Kualitas dan keandalan adalah aspek utama yang menjadikan lampu jalan tenaga surya DBSN dipercaya oleh berbagai proyek nasional. Setiap unit produk melewati pengujian ketat dan telah mendapatkan berbagai sertifikasi resmi.

Sertifikasi SNI & TKDN

  • SNI 7391:2018 memastikan standar pencahayaan, keamanan listrik, dan ketahanan lingkungan.

  • TKDN ≥ 40%, sesuai kebijakan Kementerian Perindustrian, menjadikan DBSN produk unggulan untuk pengadaan proyek pemerintah melalui e-Catalogue LKPP.

  • Sertifikasi IP65/IP66 untuk ketahanan terhadap air dan debu, memastikan sistem aman digunakan di segala cuaca.

Selain itu, setiap komponen — mulai dari panel surya hingga baterai — diuji di laboratorium nasional untuk menjamin stabilitas daya dan durabilitas sesuai kebutuhan proyek jangka panjang.


Garansi 2 Tahun dan Layanan Teknis Profesional

DBSN memberikan garansi produk selama 2 tahun dan layanan teknisi profesional yang siap membantu mulai dari tahap desain, instalasi, hingga perawatan. Sistem monitoring dan after-sales DBSN juga dilengkapi smart IoT controller yang memungkinkan pemantauan performa lampu secara real time.

Dengan jaringan teknisi di Jakarta, Surabaya, dan Makassar, DBSN mampu memberikan respon cepat untuk dukungan proyek di seluruh wilayah Indonesia.


Dukungan Proyek e-Catalogue LKPP

Untuk mempermudah pengadaan, DBSN telah resmi terdaftar di platform e-Catalogue LKPP dengan berbagai varian daya (40W, 60W, dan 100W). Instansi pemerintah dan BUMN dapat langsung melakukan pembelian dengan jaminan legalitas TKDN dan efisiensi waktu pengadaan.

Melalui sistem ini, DBSN mendukung upaya pemerintah mempercepat pemerataan infrastruktur penerangan publik di wilayah urban maupun rural.


Apa Bukti Implementasi Lampu Jalan Tenaga Surya DBSN di Lapangan?

DBSN telah menjadi mitra dalam berbagai proyek strategis nasional. Beberapa di antaranya:

  • Proyek PJU Solar Cell di NTT dan Kalimantan Barat, yang berhasil menerangi lebih dari 15 km jalan pedesaan tanpa jaringan PLN.

  • Penerangan kawasan industri Pindad Bandung, menggunakan sistem Two in One 100W untuk efisiensi energi malam hari.

  • Proyek percontohan Smart Street Lighting di Surabaya, yang mengintegrasikan IoT monitoring dan sensor otomatis.

“Implementasi lampu jalan tenaga surya DBSN menjadi bukti bahwa teknologi lokal mampu bersaing dengan produk global. Dengan TKDN tinggi dan standar SNI, sistem ini menjadi tulang punggung penerangan berkelanjutan di Indonesia,”
Ir. Ratna Dewi, M.T., Dosen Teknik Elektro ITS.

Sebagai penyedia solusi terintegrasi, DBSN tidak hanya menjual produk, tetapi juga mendampingi instansi dalam seluruh siklus proyek — mulai dari desain teknis, instalasi, hingga pemeliharaan. Pendekatan ini memastikan setiap proyek mencapai efisiensi energi maksimal dan beroperasi tanpa hambatan.

Untuk melihat bagaimana sistem ini diterapkan secara menyeluruh di berbagai sektor, Anda dapat membaca artikel utama 👉 [Lampu Jalan Tenaga Surya DBSN: Solusi Cerdas Penerangan Ramah Lingkungan dari Kota hingga Desa].

Dengan komitmen terhadap kualitas, inovasi, dan keberlanjutan, lampu jalan tenaga surya DBSN terus menjadi pilihan utama dalam mendukung transisi energi hijau di Indonesia.

FAQ – Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Lampu Jalan Tenaga Surya DBSN


1. Apa itu lampu jalan tenaga surya dan bagaimana cara kerjanya?
Lampu jalan tenaga surya adalah sistem penerangan jalan yang menggunakan energi matahari sebagai sumber listrik. Panel surya mengubah sinar matahari menjadi energi listrik, menyimpannya dalam baterai lithium, dan menyalakan lampu LED secara otomatis saat malam hari.
Teknologi ini bekerja tanpa sambungan listrik PLN, sehingga lebih hemat energi dan ramah lingkungan.


2. Berapa lama umur lampu jalan tenaga surya DBSN?
Rata-rata umur panel surya DBSN mencapai 20 tahun, baterai lithium 8–10 tahun, dan lampu LED hingga 50.000 jam operasi (sekitar 10–12 tahun). Dengan perawatan rutin dan instalasi sesuai standar, sistem dapat bertahan lebih dari satu dekade tanpa penurunan signifikan dalam performa.


3. Apa perbedaan sistem All in One dan Two in One pada lampu jalan tenaga surya?


4. Bagaimana cara merawat lampu jalan tenaga surya agar awet?
Beberapa langkah perawatan penting:

  • Bersihkan panel surya dari debu dan kotoran setiap 2–3 bulan sekali.

  • Periksa konektor dan baut agar tetap kuat dan kering.

  • Cek kondisi baterai setiap 6 bulan untuk memastikan efisiensi daya.

  • Gunakan controller otomatis untuk mencegah overcharge dan overdischarge.
    Dengan jadwal rutin ini, umur sistem bisa bertahan hingga lebih dari 15 tahun.


5. Apa keunggulan lampu jalan tenaga surya DBSN dibanding merek lain?
✅ Sertifikasi SNI & TKDN ≥ 40%
✅ Baterai Lifepo4 dengan efisiensi 98%
✅ Sistem IoT monitoring untuk kontrol performa real-time
✅ Garansi produk 2 tahun dan dukungan teknisi profesional
✅ Produk terdaftar resmi di e-Catalogue LKPP, legal untuk proyek pemerintah


6. Berapa harga lampu jalan tenaga surya DBSN tahun 2025?
Harga bervariasi tergantung kapasitas dan sistem:

  • 40W: mulai Rp4 jutaan

  • 60W: mulai Rp5,5 jutaan

  • 100W: mulai Rp7 jutaan
    Semua harga sudah termasuk baterai lithium dan panel surya monocrystalline bersertifikat SNI. Untuk kebutuhan proyek besar, DBSN menyediakan penawaran custom dan simulasi biaya gratis.


7. Di mana bisa membeli lampu jalan tenaga surya DBSN resmi?
Produk DBSN dapat diperoleh melalui:


8. Apakah DBSN bisa membantu perencanaan proyek penerangan jalan?
Ya. DBSN memiliki tim teknis profesional yang siap membantu dari tahap survey lapangan, desain sistem, hingga instalasi. Selain itu, DBSN juga menyediakan dokumen teknis lengkap (RAB, gambar kerja, dan sertifikasi) untuk mempermudah proses tender proyek pemerintah.


📢🔆 Ingin tahu berapa efisiensi dan biaya ideal untuk proyek penerangan jalan Anda?
👉 Konsultasikan langsung dengan tim teknis DBSN melalui www.pjusolarcellindonesia.com dan dapatkan penawaran proyek eksklusif hari ini!
Hubungi kami